Cotabato City (ANTARA News) - Masyarakat Muslim Filipina akan memulai puasa Ramadhan pada Rabu, 10 Juli 2013, setelah para ahli gagal melihat bulan baru pada Senin malam, demikian menurut organisasi Muslim pada Selasa.

"Darul Ifta" (Dewan Pendapat Islam) mengumumkan bahwa ibadah puasa resmi dimulai pada Rabu ketika Komisi Muslim Nasional Filipina (NCMF) di Mindanao dan seluruh negeri gagal melihat bulan baru, demikian laporan Philipine News Agency (PNA).

Ustadz Jaafar Ali, anggota senior Darul Ifta, mengatakan umat Muslim Filipina akan mulai berpuasa sejak fajar hingga senja pada 10 Juli untuk menjalankan satu dari lima rukun Islam.

Pengacara Anwar Malang, yang baru diangkat menjadi sekretaris pemerintah daerah Daerah Otonomi Muslim Mindanao (Autonomous Region in Muslim Mindanao/ARMM), meminta semua unit pemerintah daerah di wilayah itu mematuhi putusan Darul Ifta.

Ia juga meminta jajaran pemerintah daerah membantu polisi menjaga keamanan dan ketertiban untuk memastikan ibadah puasa Ramadhan berjalan baik di daerah otonom.       

Secara tradisional, karyawan Muslim di ARMM dilaporkan bekerja mulai pukul 07.30 waktu setempat, tidak ada istirahat makan siang, tapi diizinkan meninggalkan kantor pada pukul 15.00 waktu setempat untuk memberi mereka cukup waktu guna mempersiapkan "Iftar" atau pembuka puasa pada sore hari.

ARMM terdiri atas Maguindanao, Lanao Selatan, Basilan, Sulu dan Tawi-Tawi, dan kota Lamitan dan Marawi.

Ustadz Jaafar Ali juga menyeru umat Islam bermurah hati sepanjang Ramadhan, membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.

Ali juga mengimbau kepada umat Muslim pemilik senjata tidak menembakkan senjata mereka saat Idul Fitri (akhir Ramadhan) tiba, yang diperkirakan pada 8 atau 9 Agustus.

Ia pernah mengatakan kepada pemilik senjata untuk memberi makan orang miskin daripada menggunakan uang untuk membeli peluru, yang akan digunakan menyambut akhir bulan puasa.

Dalam tradisi Mindanao, umat Muslim merayakan akhir bulan puasa dengan menembakkan senjata ke udara sebagai tanda suka-cita.

Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013