Musim dan curah hujan yang sulit diprediksi saat ini perlu diwaspadai oleh mereka yang ingin mudik Lebaran, karena di beberapa jalur jalan di Jawa rawan longsor,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Masyarakat yang ingin mudik Lebaran diminta mewaspadai jalur jalan di Pulau Jawa yang memiliki potensi terjadi bencana tanah longsor, seperti di pegunungan selatan dan wilayah tengah.

"Musim dan curah hujan yang sulit diprediksi saat ini perlu diwaspadai oleh mereka yang ingin mudik Lebaran, karena di beberapa jalur jalan di Jawa rawan longsor," kata pakar geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, para pemudik perlu mewaspadai jalur jalan di sepanjang pegunungan selatan Jawa mulai dari Bandung, Tasikmalaya, Kebumen, Pacitan, Trenggalek hingga Jember.

"Para pemudik juga perlu mewaspadai wilayah tengah, antara Cirebon, Jawa Barat, hingga Bumiayu, Jawa Tengah, dan di sepanjang Pegunungan Dieng, Jawa Tengah," katanya.

Ia mengatakan, bencana tanah longsor biasanya banyak terjadi menjelang Maghrib hingga malam hari setelah terjadi hujan sejak pagi, atau bahkan hujan beberapa hari sebelumnya. Setelah air terkonsentrasi cukup besar, saat itu potensi menimbulkan longsoran juga besar.

"Oleh karena itu, para pemudik sebisa mungkin menghindari perjalanan melalui daerah-daerah pegunungan tersebut pada saat hujan. Potensi bencana tanah longsor terutama terjadi pada perbukitan yang miring ke arah luar, tanah subur atau tanah gembur, dan tanah yang terbongkah-bongkah," katanya.

Pakar geologi UGM Subagyo Pramuwijoyo mengatakan, di wilayah pegunungan karst seperti Gombong, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih aman karena sifat batu-batuan karst lebih aman dari potensi longsor.

"Dengan bentuk kerucut tertentu dan sifat pelarutannya, pegunungan karst lebih aman dibandingkan dengan daerah pegunungan yang lain," katanya.

Menurut dia, kondisi itu berbeda dengan daerah pegunungan selatan di Jawa, karena altrasi atau pelapukan dan desakan dari dalam kemungkinan terjadi longsoran tanah bisa menjadi lebih besar.

"Apalagi jika sudah terlihat pepohonan yang miring di kaki bukit, bisa diartikan di lokasi itu sudah terjadi pergerakan dan sangat potensial terjadi longsoran tanah," katanya.
(B015/M008)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013