Sumut tidak seperti di Jawa yang penggunaan kereta api untuk mudik Lebaran sangat tinggi
Medan (ANTARA News) -Manajemen PT.Kereta Api Indonesia memperkirakan kenaikan penumpang Lebaran tahun ini hanya sekitar empat persen dari normal 6.100 tiket per hari.

"Sumut tidak seperti di Jawa yang penggunaan kereta api untuk mudik Lebaran sangat tinggi," kata Humas PT.Kereta Api Indonesia Divre Sumut-Aceh, Rapino, di Medan, Sabtu.

Dia mengatakan itu usai simulasi penggunaan kartu VISA dalam pembelian tiket kereta api setelah penandatangan kerja sama PT.Railink dan VISA dalam pembelian tiket kereta api Bandara Kualanamu.

Dengan perhitungan ada peningkatan penumpang, maka manajemen KAI menambah lokomotif dan kereta api menjadi 29 lokomotif dengan 68 kereta dari biasanya 27 lokomotif dan 60 kereta.

Penambahan itu hanya untuk kereta api Rantau Prapat, Tanjung Balai dan Siantar sedangkan untuk rute pendek atau lokal seperti Medan-Binjai tidak ada penambahan.

"Penambahan lokomotif dan kereta diyakini menambah kenyamanan penumpang meski ada kenaikan pembelian tiket," katanya.

Dia menjelaskan dari ketersedian tiket yang dipersiapkan sebanyak 8.680 tiket pemesanan juga belum terlalu banyak atau baru sekitar empat ribuan kursi.

Diperkirakan permintaan melonjak pada H-3 hingga H+3 Lebaran dengan paling banyak untuk dari dan menuju Tanjung Balai.

Mengenai tarif Kereta Api Lebaran, dia akan menggunakan tarif bawah dan atas. Tetapi, hingga 31 Agustus harga jual tiket masih sangat murah atau di bawah tarif bawah.

Untuk tarif Medan-Tanjung Balai misalnya masih Rp30.000 dari tarif bawah Rp45.000 dan tarif atas Rp110.000.
Sementara ke Siantar tarif Rp30.000 dari tarif bawah Rp40.000.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013