Jakarta (ANTARA News) - Mudik Lebaran bagi masyarakat Indonesia kini sudah menjadi keniscayaan, karena sejauh ini sebagaian besar menganut "mahzab" tidak afdhal jika tidak pulang kampung.

Namun, di sisi lain adalah keniscayaan pula bahwa ritual mudik Lebaran itu juga identik dengan masih tingginya angka kecelakaan lalu-lintas para "mudiker`s" atau pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Simak saja data yang diungkap Menteri Perhubungan EE Mangindaan pada Raker bersama Komisi V DPR untuk mengevaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2012 pada September, di mana angka kecelakaan kendaraan roda dua mendominasi pada periode H-7 hingga H+7.

"Kendaraan yang terlibat kecelakaan didominasi oleh sepeda motor dengan jumlah 72 persen," katanya dan menambahkan total kejadian kecelakaan pada masa angkutan Lebaran 2012 sesuai data Polri, yakni sejumlah 5.233 kejadian.

Menurut dia angka tersebut naik sebesar 10,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (2011), yang hanya 4.744 kejadian.

Atas dasar itulah, kata Menhub saat apel siaga dan pembukaan Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu di Jakarta, Kamis (1/8), para pemudik motor masih menjadi fokus perhatian dari angkutan Lebaran tahun 2013 karena semakin tingginya warga yang mudik menggunakan sepeda motor.

"Seperti halnya tahun lalu, pada angkutan Lebaran kali ini pemudik yang menggunakan sepeda motor masih menjadi fokus perhatian semua pihak," kata Menhub.

Menurut dia dengan tingkat pertumbuhan jumlah pemilik sepeda motor yang tetap tinggi maka diperkirakan mereka yang menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik kali ini juga tinggi.

Mangindaan menyatakan bahwa pada 2012 saja realisasi jumlah kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor mengalami kenaikan sebesar 23,78 persen dari 2011 jumlahnya 1.568.852 unit naik menjadi 1.941.914 unit.

Kementerian Perhubungan pada 2013 ini(http://www.bisnis.com/m/mudik-lebaran-pemerintah-diminta-tekan-angka-kecelakaan (2/8) mengestimasi jumlah pemudik mencapai 18,1 juta orang, atau naik 4,46 persen dibandingkan pemudik Lebaran 2012.

Untuk kendaraan bermotor, angka pemudik juga diprediksi naik 8,15 persen atau 3,03 juta unit dibandingkan tahun 2012 sebesar 2,8 juta unit.

Sementara, pemudik yang menggunakan roda empat tahun ini diprediksi naik 6,17 persen atau 1,76 juta unit dibandingkan pada 2012 sebesar 1,66 juta unit.

Menyikapi hal ini, katanya, pemerintah tetap mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik karena motor bukanlah alat transportasi yang dirancang untuk perjalanan jauh.

Perhatian Presiden

Keprihatinan akan masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik Lebaran, membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga memberi perhatian khusus.

Melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring ketika apel siaga persiapan menjelang Idul Fitri 1434 H dengan seluruh mitra kerja Kementerian Kominfo pada Senin (29/7) Presiden mengingatkan agar semua pihak mencegah dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas saat mudik Lebaran 1434 H/2013 M.

"Kalau bisa kita cegah, atau kalau bisa kita kurangi, atau paling tidak meminimalisir korban tersebut, di mana 908 orang meregang nyawa pada tahun 2012," kata Presiden seperti dikutip Menkominfo.

Dalam lanjutan pesannya, kata Tifatul, Presiden menegaskan bahwa pelayanan mudik Lebaran jangan dianggap pekerjaan rutin, akan tetapi ini menjadi suatu operasi yang khusus dilakukan.

Artinya, bagaimana supaya lalu lintas aman tertib dan lancar, bisa mencegah angka kecelakaan, apalagi orang meninggal.

"Beliau juga mengimbau supaya ketersediaan BBM, infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, transportasi dan tempat-tempat pemberhentian terus diperbaiki," kata Menkominfo.

Bagi cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Fahir, M.Si, tujuan mulia mudik Lebaran, khususnya bagi umat Islam yang pada bagian akhir Ramadhan selalu diwarnai dengan mudik, yakni bersilaturrahim dengan keluarga, selayaknya memang dapat diatur dengan baik.

"Jadi, sinyal perhatian dari Presiden itu memang harus diterjemahkan secara operasional jajaran terkait guna memberikan pelayanan dalam konteks `mudik aman`," katanya.

Pendiri Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Institut Pertanian Bogor itu melihat upaya pemerintah, sekurangnya dalam dua tahun terakhir yang menfasilitasi mudik gratis, adalah wujud mampu menterjemahkan apa yang disampaikan Kepala Negara.

"Dengan begitu, sudah ada dasar bahwa tahun-tahun mendatang, pelayanan semacam itu kepada masyarakat pemudik, khususnya dari golongan menengah ke bawah akan lebih baik lagi," katanya.

30 ribu motor

Menhub EE Mangindaan mengemukakan dalam rangka untuk mengurangi pemudik yang menggunakan sepeda motor, pemerintah melalui Kemenhub menyelenggarakan program mudik gratis dengan kapasitas 30.000 motor.

Ia menjelaskan, untuk transportasi darat sepeda motor diangkut menggunakan truk, dan pemilik sepeda motor diangkut dengan bus dengan kapasitas 2.050 sepeda motor.

Sedangkan untuk kapal feri penyeberangan (Ro-Ro) yang mengangkut sepeda motor dan penumpangnya memiliki kapasitas 4500 sepeda motor.

Untuk moda transportasi laut dikerahkan kapal KRI Banda Aceh milik TNI-AL dan Kapal Dobonsolo milik PT Pelni yang dapat menampung hingga 12.000 kendaraan sepeda motor.

Sedangkan untuk moda kereta api yang baru tahun 2013 ini dilaksanakan, akan mengangkut sebanyak 11.000 unit sepeda motor.

"Khusus untuk moda kereta api, sepeda motor yang diangkut adalah milik penumpang kereta api yang telah membeli tiket," katanya.

Kegiatan mudik gratis bagi pesepeda motor yang diselenggarakan Kemenhub tahun 2013 mendapatkan subsidi dari APBNP sebanyak Rp25 miliar.

Menurut Menhub, beragam kegiatan tersebut juga telah disosialisasikan dengan gencar melalui berbagai media massa cetak dan elektronik dengan harapan dapat menarik minat masyarakat sehingga kapasitas dapat terpenuhi.

Melihat upaya yang sudah dilakukan pemerintah itu, agaknya para "mudiker`s" yang hendak mudik ke kampung halaman kini punya pilihan untuk melaksanakan "mudik aman dan nyaman".

Alhasil, pada tahun-tahun mendatang pilihan itu diharapan dapat diperluas lagi sehingga tercapai kualitas pelayanan yang juga semakin baik.

Itu sejalan dengan keinginan pemerintah sendiri seperti disampaikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono bahwa pelaksanaan mudik gratis ini merupakan upaya bersama dari Kemenhun, Polri dan instansi lain yang terkait untuk menurunkan kemungkinan kecelakaan pada jarak-jarak jauh yang melibatkan sepeda motor.

Dengan pemberangkatan sepeda motor ini kata dia, sebetulnya masih belum mencapai target seperti yang diinginkan.

Dilihat dari kapasitas empat moda yang disiagakan untuk mudik gratis yakni bus dan truk, kapal roro penyeberangan, kapal laut dan kereta api, sebenarnya dapat menampung hingga 30.000 unit sepeda motor.

"Tentu jika kita lihat dari kapasitas yang kita siagakan untuk pemudik sepeda motor ini sampai dengan 30.000 sepeda motor. Tetapi kami melihat ini sebagai upaya sosialisasi sebetulnya kepada masyarakat untuk mulai memikirkan pindah dari moda sepeda motor," kata Bambang Susantono

(A035/Z003)

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013