... peningkatan penumpang itu masih akan terjadi hingga H+7 Lebaran nanti."
Sungai Raya (ANTARA News) - Penumpang pesawat di Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), sehari jelang (H-1) Lebaran tahun ini meningkat hingga 35 persen dibanding hari biasa.

"Untuk arus kedatangan dan keberangkatan penumpang di Bandara Udara Supadio pada H-1 Lebaran tahun ini meningkat dengan ekspetasi penumpang hingga 35 persen di banding hari biasa," kata Kepala Dinas Operasi PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani, di Sungai Raya, Selasa.

Dia menjelaskan, peningkatan jumlah penumpang tersebut juga lebih besar dibanding tahun lalu, dimana peningkatan penumpang apda H-1 Lebaran hanya 32 persen. Dia memprediksikan, peningkatan penumpang tersebut masih akan terjadi pada tujuh hari setelah (H+7) Lebaran nanti.

"Jika kita lihat dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, maka peningkatan penumpang itu masih akan terjadi hingga H+7 Lebaran nanti," tuturnya.

Usmulyani mengatakan,  sejumlah maskapai penerbangan yang ada di bandara Supadio Pontianak menaikkan harga tiket hampir menyentuh batas atas harga tiket yang telah ditentukan pemerintah saat musim mudik Lebaran tahun ini.

Dia menjelaskan, untuk harga tiket jurusan Pontianak-Jakarta memang mengalami keniakan dibanding hari biasa di mana setiap maskapai menjual tiket dengan kisaran harga Rp1,1 juta hingga Rp1,2 juta.

Menurut dia, kenaikan harga tiket tersebut lumrah terjadi saat perayaan hari besar agama, maupun masa libur sekolah.

Namun, dia menyatakan, sejauh ini tidak ada maskapai yang menjual tiket melebih tarif atas harga tiket seperti yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Dia menjelaskan, kenaikan harga tiket tersebut mulai dilakukan oleh setiap maskapai sejak H-3 lebaran, di mana pada Sabtu kemarin, harga tiket sudah menyentuh angka Rp1,1 juta.

"Untuk hari ini, sejak pagi tadi harga tiket sudah mencapai Rp1,3 juta. Dari enam maskapai yang ada di Bandara Supadio, hanya Garuda yang tidak menaikkan harga tiketnya," katanya menambahkan.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013