Bantul (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksikan puncak arus mudik yang melintasi wilayah ini terjadi pada H-3 atau tiga hari sebelum Lebaran 2014.

"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya arus mudik Lebaran mulai terlihat H-7, namun untuk Lebaran 2014 ini diprediksi pada H-3 karena bertepatan dengan akhir pekan," kata Kepala Dishub Bantul, Suwito, Sabtu.

Menurut dia, Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah akan jatuh pada Senin 28 Juli 2014, dengan demikian pada Jumat (25/7) sore atau mulai libur efektif arus mudik mulai padat sampai Sabtu (26/7) pagi, kemudian berangsur berkurang.

"Diprediksikan terdapat sekitar 1,5 juta kendaraan dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang melintasi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 200 ribu di antaranya melewati Bantul," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia perlu ada upaya untuk memecah arus kendaraan agar tidak terpusat pada jalur utara melalui Yogyakarta, melainkan juga dialihkan melewati jalur selatan melewati Pajangan menuju Balpabang Bantul.

"Terutama pemudik dari Purworejo dan sekitarnya itu bisa diarahkan melalui jalur selatan melewati Bantul, apalagi bagi mereka yang mempunyai keluarga di Bantul, sehingga bisa terhindar dari kemacetan," katanya.

Pihaknya juga mempersiapkan dua jalur alternatif untuk dilewati arus mudik yakni mulai dari persimpangan Toyan Kulon Progo ke timur menuju Palbapang, dan persimpangan Sedayu ke arah Pandak.

"Jalur alternatif ini untuk mengantisipasi ketika fly over Jombor belum bisa dioptimalkan, serta depan JIH (Jogja International Hospital) yang baru bisa diberlakukan satu arah, kalau tidak bisa macet total," katanya.

Menghadapi Lebaran 2014 ini pihaknya juga menurunkan sebanyak 46 personel perhubungan yang disiagakan di persimpangan atau titik rawan macet selama arus mudik dan balik Lebaran, bahkan pihaknya melarang petugas operasional untuk cuti.

(KR-HRI/H008)

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014