Kemungkinan besar hilal akan terlihat, insya Allah pada hari Senin kita akan berlebaran."
Mataram (ANTARA News) - Tim rukyatul hilal Nusa Tenggara Barat berencana melakukan rukyat atau pemantauan hilal penentuan hari raya Idul Fitri 1435 H pada Minggu sore (27/7) mendatang.

Penentuan ini mengacu kepada keputusan nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI untuk melakukan pemantauan hilal pada Minggu.

"Insya Allah pemantauan hilal penentuan hari raya Idul Fitri atau awal Syawal akan dilakukan pada hari minggu tanggal 27 Juli 2014 bertempat di Loang Baloq Mataram," kata Anggota Tim Rukyat Hilal NTB TGH M Anwar MZ di Mataram, Rabu.

Anwar yang juga merupakan Ketua Baznas NTB ini memenjelaskan, kemungkinan besar hilal akan terlihat pada saat pemantauan. Pasalnya, secara perhitungan, derajat hilal diperkirakan akan lebih dari 4 derajat saat dilakukan pemantauan. Dimana, lebih dari syarat minimal hilal bisa terlihat yakni 2 derajat.

"Kemungkinan besar hilal akan terlihat, insya Allah pada hari Senin kita akan berlebaran," terangnya.

Meski demikian, kata Anwar yang berhak menentukan kapan akan lebaran adalah melalui sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI bersama sejumlah ormas islam dan perwakilan negara sahabat.

"Jika nantinya kita berlebaran pada hari Senin, maka itu berarti kita berpuasa selama 29 hari. Akan tetapi jika kemungkinan hilal tidak terlihat, maka keputusannya adalah menggenapkan puasa menjadi 30 hari. Tapi itu semua nanti kita menunggu hasil sidang Isbat," jelasnya.

Kementerian Agama sendiri direncanakan akan menyelenggarakan sidang itsbat atau sidang penetapan hari raya idul Fitri atau awal Syawwal 1435 H di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta, pada Minggu (27/7) yang akan datang.

Sidang itsbat awal Syawal 1435H/2014M itu akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. Sidang itsbat itu akan dihadiri oleh seluruh perwakilan ormas Islam dan perwakilan negara sahabat.  (*)

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014