Jakarta (ANTARA News) -  Ratusan orang antre menukar uang receh pecahan baru pada tiga belas mobil penukaran uang di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, yang mulai dibuka sejak 1 Juli lalu sampai esok Jumat (25/7) dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB.

Sri, perempuan paruh baya asal Bekasi, sampai rela datang jauh dari Bekasi demi menukar uang pecahan Rp 2.000 dan Rp 5.000 karena di daerahnya sudah sulit menukarkan uang receh baru, bahkan bank-bank di sekitar tempat tinggalnya enggan melayani penukaran uang receh.

"Saya menukar Rp700.000 dengan pecahan Rp 5.000 dan Rp 2.000. Untuk saya bagi-bagikan kepada keponakan," kata Sri kepada ANTARA News, Kamis.

Alasan sama disampaikan oleh Sam, pria berumur 40-an yang antre sejak pukul 08.30 WIB di Lapangan Monas itu, demi mendapatkan uang recehan baru untuk keperluan Lebaran.

Sam hanya menukarkan Rp100.000 dengan uang pecahan baru Rp 5.000 dan Rp 2.000. "Buat bagi-bagi Lebaran nanti," katanya.

Ketigabelas mobil penukaran uang itu disediakan oleh dua belas bank, yaitu Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, BTN, Bank DKI, CIMB Niaga, BJB, Permata Bank, BNI Syariah, BII, dan Bank Muamalat, sedangkan satunya lagi dari Bank Indonesia.

T. Faisal, Asisten Direktur Departemen Pengedaran Uang Bank Indonesia, mengungkapkan bahwa untuk penukaran uang di Lapangan Monas itu warga hanya diperbolehkan menukarkan uang maksimum Rp3.700.000 untuk sekali penukaran.

Rinciannya adalah pecahan Rp 20.000 sebanyak Rp2 juta, pecahan Rp10.000 sebanyak Rp1 juta, pecahan Rp5.000 sebanyak Rp500 ribu, dan pecahan Rp2.000 sebanyak Rp200 ribu.

"Ini bukan pembatasan, tetapi pemerataan, agar semua orang kebagian. Jika masih kurang dapat mengantri lagi," kata Faisal.



Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014