Gorontalo (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar dua festival tahunan di setiap penghujung Ramadhan yakni malam pasang lampu atau tumbilotohe dan lomba beduh.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Jumat, mengatakan Tumbilotohe merupakan tradisi warga Gorontalo di penghujung ramadhan. Dalam bahasa Gorontalo, "tumbilo" berarti pasang dan "tohe" berarti lampu.

Tradisi yang dikemas dalam festival ini menjadi daya tarik Gorontalo, karena pengunjung bisa menikmati jutaan lampu yang ada di setiap sudut kota, halaman rumah, lapangan, tepi jalan hingga di setiap bangunan kantor.

Lampu yang digunakan adalah botol berumbu yang diisi minyak tanah dan ditata sesuai keinginan warga seperti bentuk masjid, tulisan hingga kaligrafi.

Tumbilotohe dimaknai sebagai penerang jalan bagi umat Muslim ke masjid, demi menyambut Lailatul Qadar. Festival kedua adalah lomba bedug yang digelar di Rumah Dinas Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Festival diikuti para perwakilan dari lima kabupaten dan satu kota. Masing masing peserta dinilai dari aspek teknik, keharmonisan, penampilan, kreativitas, dan kekompakan dalam memainkan bedug.

"Tahun depan akan ada sejumlah festival baru yang mengangkat budaya religius Gorontalo, kami akan persiapkan dengan lebih matang," kata Rusli.

Menurutnya banyak pihak termasuk pemprov yang menginginkan kegiatan-kegiatan serupa digelar dari awal hingga akhir ramadhan.

"Tak hanya untuk melestarikan budaya lokal, kami juga ingin menarik minat pengunjung dalam dan luar negeri," tambahnya.
(D015/N002)

Pewarta: Debby Hariyanti Mano
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014