Jakarta (ANTARA News) - Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu, sudah sepi dan sejak pagi hingga siang ini tampak tidak banyak pemudik.

"Sejak pagi hingga sekarang (siang) ini sepi, tidak banyak pemudik, tetapi kami belum dapat pastikan nanti sore karena penumpang juga suka mudik sore hari," kata Kapolsek Ciracas Kompol Suwanda di Pos Keamanan Terminal Kampung Rambutan.

Dia mengatakan, tahun ini puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan terjadi pada H-3 Idul Fitri, sedangkan tahun lalu pada H-4.

Pada H-4 atau 25 Juli 2014, jumlah pemudik di terminal ini 15.221 orang dengan jumlah armada yang beroperasi 610 bus, sedangkan pada H-4 Idul Fitri tahun lalu  mencapai 26.000 orang.

Sementara pada H-2 pemudik mencapai 10.237 orang, dan mereka diangkut dengan 647 bus.

Dari seluruh pemudik yang melalui Terminal Kampung Rambutan, 70 persen di antaranya menuju Jawa Barat, 20 persen ke Jawa Tengah, dan 10 persen ke Jawa Timur dan Sumatra.

"Data pemudik dari pagi hingga siang ini masih diproses, belum dapat dipublikasikan," ujarnya.

Suwanda mengatakan, jumlah pemudik pada Idul Fitri tahun ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya (29 Juli hingga 17 Agustus tahun 2013) yang sebanyak 146.439 orang.

"Kemungkinan jumlah pemudik pada tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu lantaran sekarang banyak yang menyelenggarakan mudik gratis. Banyak juga pemudik juga lebih tertarik menggunakan kereta api karena lebih tepat waktu sampai tujuan dibanding menggunakan bus," katanya.

Sementara itu, kondisi di Terminal Kampung Rambutan relatif aman, tidak ada tindak kejahatan yang menonjol. Namun, pihak kepolisian tetap mengimbau pemudik, terutama ibu-ibu, untuk tidak menggunakan perhiasan.

Ibu-ibu yang menggunakan perhiasan yang mencolok dapat menjadi incaran penjahat. Karena itu sebaiknya, perhiasan tersebut disimpan.

"Saya melihat masih banyak ibu-ibu yang memamerkan perhiasan emasnya di terminal. Itu membahayakan mereka, karena bisa menjadi incaran penjahat," ungkapnya.

Pewarta: Nikolas Panama/Ahmad Buchori
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014