Pulang kampung saat lebaran nyaman dan aman di jalan, karena puncak arus mudik sudah dilalui. Kendaraan di Pantura normal."
Cirebon (ANTARA News) - Saat Lebaran Idul Fitri 1435 Hiriyah, iring-iringan pemudik roda dua masih ramai melintasi pantura Cirebon, dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah, Senin (28/7/2014).

Iring-iringan pemudik roda dua tersebut ramai memadati lampu merah by Pass Brigjen Darsono Kota Cirebon, sebagian mereka sholat Ied di Mesji sepanjang jalur utama Pantura arah Losari, Jawa Tengah.

Agus Sukmato salah seorang pemudik roda dua mengaku, sengaja pulang kampung hari lebaran Idul Fitri untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas di jalur utama Pantura Karawang-Subang-Indramayu-Cirebon.

Ia menuturkan, iring-iringan pemudik masih cukup ramai dari Jakarta mengarah Cirebon, perjalanan lancar meski sempat tersendat di Ciasem dan perbatasan Indramayu-Subang, sedangkan arah Cirebon normal.

Hartian pemudik lain mengaku, mudik hari lebaran jalan Jakarta-Cirebon lancar, berangkat dari Bekasi pukul 03.00 WIB bisa ikut sholat Ied di Cirebon, paling sampai di Tegal dua jam perjalanan.

"Pulang kampung saat lebaran nyaman dan aman di jalan, karena puncak arus mudik sudah dilalui. Kendaraan di Pantura normal," katanya.

Sementara itu arus lalu lintas di jalur mudik dari arah Jakarta melintasi di daerah Pantura Kabupaten Indramayu tujuan Cirebon, normal dibandingkan H-2 dan H-3 lebaran Idul Fitri 1435 Hijriyah.

Iring-iringan pemudik roda dua dan kendaraan pribadi di jalur utama Pantura dari Sukra-Indramayu melalui Jatibarang mengarah perbatasan Cirebon menurun, sedangkan jalur alternatif relatif lancar dibandingkan sebelumnya.

AKP Hendrawan petugas Pos Pam lebaran di Pantura Cirebon, kepada wartawan, mengatakan, arus lalu lintas dari Jakarta melalui Indramayu tujuan Cirebon berkurang dibandingkan sebelumnya.

Rombongan pemudik roda dua masih mewarnai mudik di pantua tapi jumlahnya menurun dibandingkan H-2 dan H-2, untuk roda empat masih berderet namun volumenya berkurang. (*)

Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014