Madinah (ANTARA News) - Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman mengumumkan meriam Ramadhan akan digunakan lagi setelah 22 tahun.

Pemimpin kepolisian setempat Mayor Jenderal Abdulhadi Al-Shahrani mengonfirmasi bahwa meriam tersebut akan digunakan lagi bulan ini.

Meriam itu digunakan selama era Ottoman namun kemudian penggunaannya dihentikan karena alasan teknis dan administratif.

Laporan media lokal yang dikutip laman Arab News menyebutkan, Madinah semula memiliki dua meriam, satu di puncak Gunung Sal, sekitar 500 meter dari Masjid Nabi, dan yang lain ada di benteng Turki di kawasan Quba.

Meriam-meriam itu ditembakkan beberapa kali untuk mengumumkan awal dan akhir Ramadhan serta setiap hari untuk menandai waktu berbuka puasa.

Pengumuman penggunaan kembali meriam itu bertepatan dengan pengumuman Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman untuk mengembalikan beberapa imam Masjid Nabi seperti Sheikh Mohammed Ayoub, yang akan kembali memimpin doa setelah absen 20 tahun.

Ayoub adalah salah satu imam terkemuka masjid itu pada tahun 1990an yang tidak lagi bertugas karena alasan-alasan administratif. Banyak orang berulang kali meminta dia kembali.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015