Dubai (ANTARA News) - Berpuasa dapat menjadi tantangan untuk berolahraga sehingga perlu makanan yang tepat untuk menambah energi.

Sakina Mustansir, ahli diet di Prime Hospital mengatakan jenis makanan dan asupan yang diperlukan bergantung pada intensitas olahraga karena berpengaruh langsung terhadap tingkat energi, seperti yang diberitakan laman Gulf News.

Untuk olahraga ringan hingga menengah yang dilakukan beberapa jam setelah iftar, buka puasa, makanan ringan dikombinasikan dengan minuman jeruk sangat direkomendasikan.

"Bisa tiga-empat kurma dengan jus jeruk atau lemon untuk menambah energi, juga minum yang cukup," kata Mustansir.

Olahraga ringan hingga menengah antara lain dapat berupa jalan kaki, jogging, yoga, pilates, atau sesi kardio pendek.

Setelah olahraga, mengonsumsi buah atau protein dapat membantu energi yang hilang. Makanan yang terdiri dari sayuran dengan protein dari ayam, ikan atau kalkuk disarankan dikonsumsi 45 menit hingga satu jam setelah olahraga.

Makanan juga dapat dicampur dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, oat dan lemak sehat seperti kacang, alpukat, dan biji rami yang dimasak dengan minyak zaitun atau inyak kelapa.

Bila intensitas olahraga tinggi saat Ramadhan, air menjadi kunci agar tubuh tetap enerjik dan tidak kekurangan cairan.

"Kira-kira 1,5-2 liter air harus diminum saat olahraga untuk mencegah otot lelah," kata dia.

Ia menambahkan sekitar 2,5 hingga 4 liter air harus dikonsumsi antara buka puasa dan sahur, bergantu pada aktivitas perorangan.

Olahraga dengan intesitas berat seperti angkat beban atau perlombaan sebaiknya dilakukan satu hingga satu setengah jam setelah buka puasa. Makanan saat berbuka dapat mencakup kurma dengan jus dan sup, lalu diikuti makanan seimbang berisi sayuran, protein dan karbohidrat kompleks.

Setelah berolahraga, minum protein dan buah disarankan unutk dikonsumsi untu mengembalikan otot dan memperbaiki energi yang hilang.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015