Saat puncak angin timuran, kecepatan angin yang biasanya maksimal 30 kilometer per jam, bisa meningkat hingga 35 kilometer per jam
Cilacap (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap mengimbau pemudik bersepeda motor yang melintas di jalur selatan Jawa Tengah untuk mewaspadai debu yang beterbangan karena sedang berlangsung musim kemarau.

"Sesuai prakiraan, bulan Agustus merupakan puncak musim kemarau. Saat Lebaran juga musim kemarau," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa.

Oleh karena itu, kata dia, pemudik bersepeda motor perlu mengantisipasi kondisi suhu udara yang dingin pada pagi hari serta debu yang banyak bermunculan pada siang hari karena musim kemarau telah berlangsung lama.

Ia memprakirakan kondisi suhu udara di wilayah Jateng selatan secara umum berlangsung kondusif dengan suhu minimum berkisar 21-22 derajat Celcius dan suhu maksimum 30-31 derajat Celcius.

"Kelembabannya rendah sehingga kondisinya kering," katanya.

Selain itu, kata dia, musim angin timuran masih berlangsung sehingga angin yang bertiup di jalur selatan Jateng datang dari arah timur hingga tenggara.

Menurut dia, bulan Agustus juga merupakan puncak musim angin timuran sehingga angin kencang berpotensi terjadi di sepanjang jalur selatan Jateng.

"Saat puncak angin timuran, kecepatan angin yang biasanya maksimal 30 kilometer per jam, bisa meningkat hingga 35 kilometer per jam. Peningkatan kecepatan angin ini cenderung terjadi pada siang hingga sore hari," katanya.

Terkait hal itu, Teguh mengimbau pemudik bersepeda motor untuk tetap menjaga keseimbangan saat melintas di jalur selatan Jateng terutama yang berada di area persawahan dan pesisir pantai.

"Jangan lupa gunakan masker agar tidak menghirup debu," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015