Rambu lalu lintas diperbanyak, peringatan diperbanyak, bahkan jalannya dibuat efek kejut di daerah tertentu yang diperkirakan sudah titik kelelahan
Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengimbau agar pengemudi tidak ugal-ugalan selama menjalankan kendaraannya di Jalan Tol Cipali supaya terhindari dari kecelakaan lalu lintas di jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut.

"Kita prihatin, makanya jangan ugal-ugalan melampaui kecepatan, kesiapan mobilnya harus benar-benar pribadi, jumlah penumpang jangan berlebihan. Kalau lelah istirahat," kata Deddy Mizwar di Gedung Sate Bandung, Selasa.

Terkait kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kilometer 178 Tol Cipali yang menewaskan tujuh orang, Senin (6/7), ia menyampaikan keprihatian atas kejadian tersebut dan kejadian itu menurut dia bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.

"Ini harus dilihat kenapa ini? Apakah karena kecepatan atau muatan yang berlebihan atau karena faktor kesiagaan si pengemudinya. Itu harus dilihat, dan pada dasarnya di setiap jalan tol pasti ada kecelakaan. Cuma harus dilihat apakah kelalaian pengemudi, penumpang terlalu banyak, atau ugal-ugalan," kata dia.

Ia menyarankan agar pengemudi yang mengalami kelelahan di jalan tol beristirahat di rest area yang ada.

"Bisa titik lelah, makanya ada rest area. Jadi jangan dipaksakan, saya kira rest area di sana sudah cukup. Apalagi ini angkutan umum, artinya mini bus, yang muat banyak orang, orangnya kebanyakan jangan-jangan dan kecepatan mobilnya tinggi," kata dia.

Menurut dia, berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukan olehnya dan anggota Komisi V DPR RI ke Jalan Tol Cipali ada beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh pengelola jalan tol dan aparat terkait seperti polisi dan dinas perhubungan.

"Rambu lalu lintas diperbanyak, peringatan diperbanyak, bahkan jalannya dibuat efek kejut di daerah tertentu yang diperkirakan sudah titik kelelahan," kata dia.

Selain itu, lanjut Wagub, ia juga meminta agar pengawasan atau patroli di Jalan Tol Cipali bisa lebih ditingkatkan lagi.

"Kedua, mungkin pengawasan dari polisi dan DLLAJ untuk mengontol kecepatan, kalau tidak diawasi bisa ugal-ugalan si pengemudi di sana. Kebetulan saat kunjungan kemarin patroli dan pengawasan tidak ada dan memang jalannya itu rata, mulus di sana," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015