Kudus (ANTARA News) - Ratusan buruh Pabrik Rokok Gentong Gotri Kudus, Jawa Tengah, Rabu, menuntut kejelasan tunjangan hari raya (THR) yang hingga H-2 Lebaran belum diserahkan.

Buruh rokok yang diperkirakan berjumlah 200-an orang itu, mendatangi PR Gentong Gotri yang ada di Jalan Lingkar Kudus sejak pukul 07.00 WIB.

Karena tidak ada yang menyambut kedatangan mereka, akhirnya hanya lalu lalang di jalan yang ramai dilintasi pemudik tersebut.

Untuk menjaga arus lalu lintas tetap lancar, Polres Kudus menerjunkan puluhan personel untuk menjaga agar buruh yang lalu lalang di jalan tidak mengalami kecelakaan menyusul kendaraan yang melaju di jalur tersehut cukup kencang.

Mustiko Wati, salah seorang buruh PR Gentong Gotri di Kudus, Rabu, mengakui, kedatangannya bersama teman-teman lainnya untuk menuntut kejelasan pembayaran THR.

Pasalnya, kata dia, saat ini sudah mendekati Lebaran, namun belum juga ada kepastian kapan akan diberikan.

Selama ini, lanjut dia, buruh hanya menerima uang tunggu dari perusahaan sebesar Rp12.000 per pekan.

Awalnya, kata dia, uang tunggu yang diterima buruh mencapai Rp28.000.

Ia mengakui, sejak tiga tahun tidak lagi bekerja, namun hingga kini belum ada kejelasan nasib mau dipekerjakan kembali atau tidak.

"Lebih baik dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), dengan catatan buruh diberikan pesangon," ujarnya.

Siti Aminah, buruh lainnya mengakui, tidak memiliki pekerjaan lain sejak perusahaan berhenti produksi.

Padahal, kata dia, dirinya masih memiliki tanggungan membiayai pendidikan anaknya yang duduk di bangku MTs.

Uang tunggu sebesa Rp12.000 per pekan, kata dia, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Keberadaan buruh yang duduk di tepi jalan raya tersebut, sedikit banyak mengganggu kelancaran arus lalu lintas sehingga kepolisian meminta mereka untuk segera membubarkan diri karena informasi dari SPSI pemberian THR dilakukan Kamis (16/7) di kompleks Lingkungan Industri Kecil Hasil Tembakau di Desa Megawon, Kecamatan Jati, Kudus.

Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM) Andreas Hua untuk meminta buruh membubarkan diri.

"Lebih baik pulang karena pembayaran THR dilakukan di LIK IHT," ujar Andreas Hua di hadapan para buruh.

Kabid Perselisihan Hubungan Industrial Ketenagakerjaan pada Dinsosnakertrans Wisnu Broto Jayawardana yang ikut hadir di lokasi unjuk rasa mengungkapkan, PR Gentong Gotri memang menyatakan kesanggupannya memberikan THR kepada buruhnya.

"Jika memang penyerahannya dijanjikan Kamis (17/7), sebaiknya buruh datang lagi ke LIK besok pagi," ujarnya.

Waka Polres Kudus Kompol Yunaldi mengungkapkan, keberadaan aparat kepolisian di lokasi para buruh rokok menuntut kejelasan THR, salah satunya bertujuan untuk memastikan tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat lokasi pabrik berada di tepi Jalan Lingkar Kudus yang ramai pemudik.

"Jangan sampai terjadi kecelakaan sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas," ujarnya.

Jumlah personel yang diterjunkan, kata dia, sebanyak 50-an personel.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015