Doha (ANTAR News) - Bulan suci Ramadhan dimulai pada Senin oleh sebagian besar pemeluk agama Islam di dunia yang berjumlah sekitar 1,2 miliar jiwa.

Jutaan muslim di dunia menandai permulaan bulan suci Ramadhan, Senin, dengan berdoa secara intensif, puasa mulai dari terbitnya fajar hingga senja, dan melakukan perbuatan-perbuatan baik lainnya.

Pihak otoritas agama di sebagian besar negara-negara di Timur Tengah mengumumkan bulan baru Ramadhan terlihat pada Minggu (5/6) malam, demikian laporan Al Jazeera.

Indonesia, sebagai negara terbesar berpenduduk muslim, juga menyatakan bahwa umat Islam di negara tersebut mulai puasa pada Senin.

Demikian pula dengan Singapura, Yaman, Lebanon, Suriah, Qatar, Kuwait, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Afghanistan, wilayah teritorial Palestina, dan sekitarnya.

Puluhan ribu warga Palestina melaksanakan ibadah shalat di Masjidil Aqsha pada bulan Ramadhan.

Menyusul pengumuman tersebut, sebuah masjid di Tampa, Florida, Amerika Serikat, mengumumkan kepada jemaahnya bahwa mereka juga bisa merayakan hari pertama puasa pada Senin.

Terlihatnya bulan baru menandai dimulainya bulan hijriah yang jumlahnya bervariasi antara 29 hingga 30 hari.

Beberapa negara menggunakan perhitungan penanggalan (hisab) dan pengamatan (rukyat), sedangkan yang lainnya hanya mengandalkan pandangan mata secara telanjang sehingga menyebabkan perbedaan awal waktu di Timur Tengah.

Setiap tahun, Ramadhan lebih awal sekitar 11 hari.

Umat Islam meyakini Ramadhan menjadi bulan diturunkannya ayat pertama Alquran sebagai kitab suci umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW lebih dari 1.400 tahun yang allu.

Puasa dan Shalat

Umat Islam yang taat menghabiskan bulan Ramadhan di masjid-masjid untuk shalat malam yang disebut dengan tarawih, sedangkan waktu bebas lainnya dalam sehari itu sering digunakan untuk membaca Alquran dan mendengarkan ceramah agama.

Setiap hari selama Ramadhan, umat Islam tidak makan, minum, merokok, melakukan hubungan seksual mulai dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari agar fokus pada kegiatan spiritual, berbuat kebajikan, dan beramal saleh.

Ramadhan memberikan pengecualian puasa bagi anak-anak, orang jompo, orang sakit, perempuan hamil, persalinan atau menstruasi, dan orang-orang yang melakukan perjalanan jauh.

Beberapa cara membatalkan puasa sebagaimana dilakukan oleh Nabi Muhammad pada 1.400 tahun yang lalu dengan minum air dan beberapa butir kurma pada saat matahari terbenam diikuti dengan shalat magrib.

Hal itu umumnya dilakukan oleh umat Islam dalam berbuka puasa bersama keluarga dan sahabat serta organisasi amal yang menyediakan makanan gratis untuk umum di masjid atau di tempat-tempat umum.

Keluarga dan sahabat bangun lebih dini untuk sahur, makan terakhir sebelum matahari terbit, dan mengakhiri hari puasa dengan berkumpul untuk berbuka pada saat matahari terbenam.

Ibadan puasa dimaksudkan untuk menjadikan keimaman lebih dekat kepada Tuhan dan mengingatkan mereka atas pendirataan orang-orang yang tidak beruntung secara materi.

Puasa selama bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam, selain baca dua kalimat Syahadat, shalat lima waktu, zakat, dan menunaikan ibadah Haji di Mekkah.

Di beberapa negara Islam, beberapa perkantoran diatur melalui undang-undang untuk mengurangi jam kerja dan beberapa restoran tutup pada siang hari. 

(Uu.M038)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016