Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri RI menyelenggarakan buka bersama bertema diplomasi gastronomi (tata boga) dengan menghadirkan pembicara dari Kedutaan Besar Norwegia dan Kedutaan Besar Peru di Jakarta.

"Menurut saya, masakan yang bisa mewakili kekayaan gastronomi Indonesia adalah rendang karena kaya akan rempah-rempah Indonesia," kata Diplomat muda dari Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Ramadhan Sutan Purnomo dalam pembukaan acara di Gedung Garuda Kemlu, Jakarta, Rabu.

Ramadhan juga memaparkan sejarah dari masakan rendang, dan upaya Indonesia memajukan diplomasi gastronomi di tingkat internasional.

Paparan selanjutnya disampaikan diplomat muda dari Kedubes Norwegia Borgar Olsen Tormodsgard yang menjelaskan kekayaan salmon mereka, yang menghasilkan hingga 37 juta kilogram salmon setiap tahunnya.

"Padahal populasi kami hanya sekitar lima juta, jadi produksi salmon kami jauh lebih besar daripada yang bisa kami makan," kata dia.

Tormodsgard menambahkan bahwa salmon merupakan komoditas ekspor terbesar kedua setelah gas alam, yang nilainya mencapai 3,2 miliar dolar AS.

Selanjutnya, Direktur Perdagangan Kedubes Peru Juan Carlos juga menampilkan berbagai kekayaan gastronomi Peru yang dipengaruhi cita rasa Spanyol dan letak negara tersebut yang menghadap Samudera Pasifik.

Buka bersama bertema diplomasi gastronomi tersebut juga menghadirkan berbagai makanan khas dari Indonesia, Norwegia dan Peru.

Kedutaan Besar Norwegia bahkan mendatangkan chef pemenang lomba olah sushi nasional yang mendemonstrasikan pembuatan sushi memakai bahan salmon Norwegia.

Dalam acara yang sebagian besar dihadiri para diplomat muda dari kedutaan besar negara-negara sahabat yang ada di Jakarta tersebut, Kemlu juga memaparkan kekayaan kopi Indonesia yang mengutamakan produksi berkelanjutan dan sistem kemitraan.

Pewarta: Azizah F
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016