Semarang (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Kota Semarang menyatakan permintaan perhiasan dari masyarakat belum meningkat meski Lebaran sudah mulai dekat.

"Sejauh ini penjualan masih stabil, biasanya pembelian dari masyarakat akan meningkat setelah tunjangan hari raya diberikan," kata Ketua Apepi Kota Semarang Bambang Yuwono di Semarang, Jumat.

Menurut dia, puncak penjualan akan terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran. Pada saat itu, peningkatan penjualan bisa mencapai 50 persen.

"Trennya dari tahun ke tahun memang seperti itu. Peningkatan penjualan tidak terlalu lama tetapi prosentase peningkatannya cukup besar," katanya.

Bahkan, pada puncak penjualan tersebut satu konsumen bisa membeli lebih dari 1 jenis perhiasan. Bagi mereka, diberikannya THR sekaligus dimanfaatkan untuk berinvestasi dengan membeli perhiasan.

"Mereka bisa beli kalung, gelang, dan sebagainya. Selama mereka masih punya uang berlebih maka akan digunakan untuk membeli perhiasan," katanya.

Apalagi saat ini harga emas mengalami penurunan dari Rp555 ribu/gram menjadi Rp535 ribu/gram untuk emas 24 karat.

"Penurunan harga emas ini diikuti dengan penurunan harga perhiasan. Harapannya kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh para konsumen," katanya.

Sementara itu, biasanya peningkatan penjualan akan kembali terjadi usai Lebaran karena banyak orang yang memanfaatkan uang sisa kebutuhan Lebaran. Meski demikian, peningkatan tidak sebesar sebelum Lebaran.

"Tetapi ada juga sebagian yang menjual lagi perhiasan mereka karena untuk memenuhi kebutuhan pokok," katanya.

Pewarta: Aris W Widiastuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016