Suara ledakan bom, mortar, dan rentetan senjata sudah jauh berkurang
Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menyampaikan bahwa bulan Ramadhan di Damaskus pada tahun ini cenderung lebih tenang dibandingkan tahun lalu sehingga warga negara Indonesia (WNI) di Suriah dapat menjalankan kegiatan dan ibadah puasa dengan lancar.

"Kami di Suriah ini terus mendoakan agar kedamaian segera mewujud di Tanah Syam ini karena walau bagaimana pun, kami sekarang adalah bagian dari Suriah. Keamanan dan keselamatan ribuan WNI tergantung dari kedamaian di Suriah," kata Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Dubes Djoko, berbeda dengan tahun lalu, Ramadhan di Damaskus pada 2016 lebih tenang dan damai daripada tahun sebelumnya.

"Suara ledakan bom, mortar, dan rentetan senjata sudah jauh berkurang. Meski hingga sekarang, check point dan penjagaan tentara bersenjata lengkap masih ketat di seantero kota Damaskus," ujar dia.

Dubes Djoko mengimbau para pelajar Indonesia dan seluruh WNI di Suriah untuk terus berdoa bagi terwujudnya kedamaian di Suriah pada bulan suci Ramadhan.

Tahun ini bulan Ramadhan di Suriah jatuh pada musim panas, dan lama waktu berpuasa dalam satu hari hampir 16 jam, dimulai sekitar pukul 04.00 pagi dan buka sekitar pukul 08.00 malam.

Untuk melengkapi suasana khidmat bulan suci Ramadhan, KBRI Damaskus mengadakan buka puasa bersama setiap Kamis selama bulan Ramadhan.

Acara buka puasa bersama itu dihadiri oleh staf KBRI Damaskus, para pelajar Indonesia, dan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menghuni tempat singgah (shelter) di KBRI. Setelah berbuka puasa, acara biasanya dilanjutkan dengan shalat maghrib berjamaah, santap malam, disambung dengan ceramah dan sholat tarawih bersama.

"Di Suriah ini, Kamis adalah akhir pekan makanya seluruh WNI diundang untuk bisa bersilaturahim bersama di KBRI setiap hari Kamis," jelas Dubes Djoko.

Dia menyebutkan bahwa setiap Kamis selama bulan Ramadhan, para pelajar Indonesia dan staf KBRI di Damaskus bergantian menjadi petugas dapur, imam shalat, dan ceramah.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016