Gunung Kidul (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menurunkan tim ganjal ban ke jalur utama Yogyakarta-Wonosari dan jalur wisata pantai selama masa mudik dan balik Lebaran.

"Kami siapkan tim urai dan tim ganjal ban," kata Kepala Kepolisian Resor Gunung Kidul AKBP Nugrah Trihadi di Gunung Kidul, Kamis.

Kepala Satuan Lalu Lintas AKP Samiyono mengatakan ada dua tim ganjal ban yang diturunkan di dua titik yakni tanjakan dan tikungan Slumprit Jalan Wonosari-Yogyakarta dan tanjakan menuju arah Pantai Krakal, Kukup dan Pulangsawal.

"Ada sepuluh anggota yang disiapkan sebagai tim ganjal ban yang bertugas membantu masyarakat yang kendaraannya tidak kuat menanjak. Tim utama akan ditempatkan di tanjakan arah Pantai Krakal," katanya.

Selain mengerahkan tim ganjal ban, kepolisian juga menurunkan tim urai untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan lalu lintas kendaraan, terutama di jalan-jalan menuju kawasan wisata yang biasanya padat selama libur Lebaran.

"Nanti akan ada juga tim urai yang juga melakukan patroli keliling," kata Samiyono.

Nugrah mengatakan Kepolisian mengerahkan 445 personel yang akan bertugas dalam tim gabungan yang juga meliputi unsur TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja dalam Operasi Ramadniya 2016 selama masa mudik Lebaran.

"Total ada 750 personel yang akan mengamankan dalam operasi Ramadniya 2016," katanya.

Selama Operasi Ramadniya 2016, para aparat keamanan akan diturunkan ke lima titik konsentrasi massa yakni jalan raya, pasar dan pusat perbelanjaan, tempat ibadah, terminal dan objek wisata.

Nugrah menambahkan kepolisian juga membangun pos pelayanan dan pengamanan, serta pos pemantauan selama masa libur Lebaran.

Polisi membuat 19 pos pantau di antaranya di Tikungan Slumprit Patuk, Sambipitu, Tahura, pertigaan Gading, Pancuran, Mulo, simpang tiga Pantai Baron, tanjakan Kukup, Pantai Krakal, Bajing Lemu, Sundak, Pulegundes ada tiga lokasi dan simpang tiga Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Desa Tepus.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016