Jika seluruh perbankan berpartisipasi, pasokan komoditas yang bisa kita distribusikan ke masyarakat lewat pasar murah akan lebih banyak
Bengkulu (ANTARA News) - Bank Indonesia mengajak seluruh perbankan di Provinsi Bengkulu agar menyalurkan CSR atau dana sosial mereka ke pasar murah Ramadhan 2017.

"Jika seluruh perbankan berpartisipasi, pasokan komoditas yang bisa kita distribusikan ke masyarakat lewat pasar murah akan lebih banyak," kata Kapala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Selasa.

Dengan kucuran CSR perbankan tersebut, lanjut Endang, diharapkan mampu menekan potensi inflasi tinggi yang bisa saja terjadi pada Ramadhan dan Lebaran.

"Jadi selain pasar murah pemda dan TPID, akan banyak lagi pasar murah lain dengan bertambahnya partisipasi. Tentu pasar akan berpikir panjang jika ingin memainkan harga komoditas," kata dia.

Selanjutnya, Bank Indonesia menyarankan Pemerintah Provinsi Bengkulu serta pihak terkait lainnya yang ingin menggelar pasar murah supaya memfokuskan kegiatan itu pada 14 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 2017.

Menurut Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar harga komoditas akan lebih fluktuatif pada dua minggu sebelum Lebaran.

"Bukan kita mengatakan pasar murah yang telah digelar sekarang tidak efektif tapi perlu kontrol lebih ketat pada dua minggu terakhir," kata dia.

Masyarakat memang sudah mulai teredukasi untuk tidak menjadi panic buying, namun situasi perekonomian jelang Lebaran lah yang menciptakan masyarakat berperilaku seperti pembeli yang panik.

Menjelang lebaran masyarakat menerima THR, gaji ke 13 dan 14, serta uang insentif lainnya. Karena memiliki uang lebih, nafsu berbelanja masyarakat menjadi tidak bisa dikontrol.

"Apalagi Provinsi Bengkulu sebagian besar penduduknya pegawai. Tingginya nafsu berbelanja masyarakat membuat pasokan komoditas yang ada di pasaran semakin tertekan," ujarnya.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017