Jakarta (ANTARA News) - Sebagian Anda mungkin sudah bergiat membuat berbagai macam kue-kue kering sebagai penganan saat Ramadan ataupun Idul Fitri. Takaran adonan telah Anda sesuaikan dengan resep yang ada, tetapi mengapa tekstur cookies keras, apa yang salah?

Chef Petrus Nugraha dari Anchor Food Professionals mengungkapkan menguleni adonan terlalu lama menjadi faktor penyebabnya.

"Terlalu lama menguleni dengan tangan. Diaduk dengan tangan lebih handy, lebih berasa mengerjakan. Tetapi tangan kan bersuhu 36 derajat. Jadi, butter gampang meleleh. Kalau dia terlalu panas, adonan terlalu kaku (keras)," ujar dia kepada ANTARA News di Jakarta, kemarin.
 
"Efeknya nanti adonan kue kaku saat dibuat cookies. Walaupun bahannya sudah benar," sambung Petrus.

Selain keras, kadang-kadang sebagian orang merasa cookies yang dibuatnya terlalu rapuh. Bila begitu, maka kesalahan terletak pada perlakuan setelah adonan diuleni.  

"Cookies kan kebanyakan resepnya simpel. Diuleni, didinginkan sebentar. Cookies kalau adonan sudah jadi sebaiknya istirahat dulu di kulkas, 10-20 menit," kata dia.

Pendinginan ditempuh agar partikel di adonan saling menyerap bisa menjadi satu.

"Kalau baru ngaduk langsung dibentuk, tepungnya masih ada yang kering di dalam, tidak basah semua, mengakibatkan kue gampang retak," pungkas Petrus.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017