Nunukan (ANTARA News) - Ratusan penumpang yang arus mudik lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara terpaksa mengurungkan niat berangkat karena kapal telah penuh.

Ismail, salah seorang penumpang yang batal berangkat mengatakan, dirinya bersama istri dan dua anaknya yang rencananya mudik lebaran menggunakan KM Cattleya Ekspres kembali ke rumah keluarganya.

Ia mengatakan, membatalkan berangkat karena barang miliknya tidak sempat dinaikkan ke kapal akibat petugas syahbandar mempercepat pemberangkatan demi keselamatan pelayaran.

"Saya dan anak istri menunda berangkat ke kampung halaman karena barang tidak bisa naik lagi di kapal (KM Cattleya Ekspres) karena kapal sudah penuh," ujar dia saat meninggalkan Pelabuhan Tunon Taka.

Ismail yang akan mudik lebaran di kampung halamannya di Kabupaten Soppeng, Sulsel ini merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Negeri Sabah, Malaysia.

Hal yang sama dialami Saharuddin, penumpang tujuan Kabupaten Barru, Sulsel terpaksa tidak berangkat menggunakan KM Cattleya Ekspres yang telah penuh sesak.

Meskipun dirinya telah memiliki tiket yang dibeli melalui anak buah kapal (ABK). Ia keberatan atas pembatalan pemberangkatan dirinya karena tiket yang dimilikinya tidak bisa dikembalikan lagi.

Saharuddin melontarkan protes akibat kekecewaannya tidak berangkat dengan mengatakan, semestinya tidak ada penjualan tiket lagi apabila memang telah kelebihan penumpang.

Alasannya, penjualan tiket kapal yang tidak dibatasi merugikan calon penumpang yang akan mudik lebaran bersama sanak keluarganya di kampung halamannya.

"Saya protes karena agen tiket (kapal) tidak membatasi penjualan padahal sudah melebihi kapasitas kapal. Akibatnya calon penumpang yang dirugikan karena tidak berangkat," ungkap dia.

Pantauan di Pelabuhan Tunon Taka diperkirakan barang penumpang yang tidak naik ke kapal sekitar puluhan ton. 

Pewarta: M Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017