Pontianak (ANTARA News) - Sebanyak 259 unit meriam karbit akan memeriahkan malam takbiran atau malam Lebaran 2017 di sepanjang pinggiran Sungai Kapuas di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

"Festival Meriam Karbit tahun ini akan diikuti oleh 44 kelompok dengan jumlah keseluruhan sebanyak 259 unit meriam karbit," kata Sekretaris Forum Meriam Karbit Kota Pontianak, Barry Shilmon di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, Festival Meriam Karbit 2017, rencananya dimulai bertepatan pada malam menyambut Idul Fitri 1438 Hijriyah, dipusatkan di Gang Kamboja di pinggi Sungai Kapuas dan hingga kini persiapannya sudah mencapai 90 persen.

" Pada Festival Meriam Karbit ada empat kriteria penilaian, yakni bunyi, motif, kebudayaan yang ditampilkan serta dekorasinya," ungkapnya.

Festival yang digelar setiap tahun pada malam lebaran kali ini memperebutkan total hadiah senilai Rp39 juta, dengan rincian juara I akan mendapatkan Rp8 juta, juara II Rp6 juta, dan juara III sebesar Rp4 juta. Selain itu, ada pula hadiah bagi pemenang harapan I, II dan III serta juara favorit.

Sementara itu, lanjut Barry, untuk persiapan panggung utama, lokasi penjemputan tamu dan kemasan acara pembukaan sudah dipersiapkan panitia. Untuk penjemputan tamu undangan VIP akan menggunakan transportasi air dari Hotel Kartika ke lokasi acara, sedangkan tamu lainnya akan dijemput dari Pelabuhan Seng Hie.

" Transportasi air digunakan untuk menjemput tamu VIP karena akses menuju lokasi kegiatan yakni di Kampung Kamboja akan ramai dipadati oleh warga, selain jalannya juga sempit," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengingatkan kepada panitia untuk mengatur dengan sebaik-baiknya kegiatan Festival Meriam Karbit itu, mulai dari panggung, penjemputan tamu hingga kemasan acara seremonialnya.

"Saya berharap Festival Meriam Karbit nantinya bisa terlaksana dengan baik, untuk itu panitia pelaksana harus benar-benar mempersiapkannya, mulai dari kemasan acara pembukaannya, panggung utamanya serta pengaturan tamu undangan," katanya.

Permainan Meriam Karbit menurut, Edi merupakan permainan tradisional yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Kota Pontianak, karena memiliki kaitan sejarah dengan berdirinya Kota Pontianak.

" Permainan Meriam Karbit ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat Kota Pontianak yang tidak ada di daerah lainnya, tak sah rasanya merayakan Idul Fitri kalau tidak mendengar dentuman Meriam Karbit," katanya.

Pewarta: Andilala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017