Gemerlap Lebaran 2017 merupakan program PLN secara nasional, berlaku mulai 15 Juni sampai 31 Juli
Bogor (ANTARA News) - PLN area Bogor memiliki program Gemerlap Lebaran 2017 dengan memberikan layanan tarif sosial atau potongan harga (diskon) untuk perubahan daya dan penyambung khusus rumah ibadah, baik itu masjid, mushola, gereja, vihara, kuil, klenteng maupun pura.

"Gemerlap Lebaran 2017 merupakan program PLN secara nasional, berlaku mulai 15 Juni sampai 31 Juli," kata Manager PLN area Bogor, Widodo, di Bogor, Kamis.

Widodo menjelaskan, layanan Gemerlap Lebaran 2017 memberikan diskon 100 persen biaya penyambungan tambah daya khusus golongan tarif S bagi tempat ibadah dan potongan harga 50 persen untuk pelanggan umum dengan daya 450 VA-2200 VA dan untuk daya 2200 VA -197 Kva.

Normalnya untuk tambah daya dari 450 menjadi 900 dikenakan biaya penyambungan Rp421.650 dengan program Gemerlap Lebaran ini dapat potongan 50 persen, jadi cukup membayar Rp210.825.

"Khusus rumah ibadah kita gratiskan selama periode berlaku," katanya.

Ia menyebutkan, sejak dimulainya program tersebut hingga kini sudah ada 351 pengajuan yang diterima PLN, umumnya berasal dari rumah ibadah dan konsumen umum.

"Jadi silahkan pengurus tempat ibadah yang listriknya masih nyambung, dapat mengajukan pasang baru ke PLN, biar punya sambungan sendiri," kata Widodo.

Menurutnya, sebagai perusahaan listrik negara, PLN bertanggungjawab mendistribusikan listrik kepada masyarakat. Serta mendukung program 35.000 MW yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

"Pemerintah sedang membangun pembangkit listrik dengan target 35 ribu MW, tugas PLN mendistribusikan listrik kepada masyarakat," katanya.

Widodo menambahkan, listrik merupakan investasi bagi satu daerah. Dengan ketersediaan listrik yang stabil di satu wilayah khususnya Kota Bogor, memberikan jaminan agar investor bisa masuk dan menanamkan modalnya.

"Tujuannya supaya pembangunan merata, listrik bagian dari investasi, jadi investor bisa tertarik berinvestasi di Kota Bogor. Investor pasang listrik tidak masalah," kata Widodo.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017