Program ini memang bertujuan untuk mengalihkan pengguna sepeda motor dari jalan darat menjadi jalur laut untuk mencegah kecelakaan transportasi darat."
Semarang (ANTARA News) - Anak-anak peserta program mudik gratis Kementerian Perhubungan, menikmati perjalanan mereka kembali ke kampung halaman dengan moda kapal laut KM Dobonsolo.

"Senang naik kapal karena bisa main-main dan ketemu teman-teman baru," kata Fitris (10), salah satu peserta mudik gratis, kepada Antara diatas KM Dobonsolo dengan rute Jakarta-Semarang, Kamis.

Ia tampak menghampiri kedua orang tuanya, Waskoni (39) dan Sukarman (42), serta kakak laki-lakinya Arifin (14) di dek 4 KM Dobonsolo setelah bermain dengan beberapa anak peserta mudik lainnya di sisi lain dek tersebut.

Waskoni, ibu dari Fitris, mengatakan bahwa kedua anaknya tampak bersemangat ketika dirinya memberitahu bahwa mereka sekeluarga akan mudik naik kapal laut.

"Sebelumnya kami sudah pernah mudik naik bus, tapi anak-anak mabuk perjalanan. Bahkan ketika kami naik mobil pribadi dengan adik saya, anak-anak juga mabuk perjalanan dan bosan," jelas Waskoni.

Menurut pantauan Antara, ada banyak keluarga yang melakukan mudik dengan membawa anak-anak mereka yang masih kecil dengan kapal laut.

Sebagian dari mereka terlihat menikmati perjalanan pelayaran dengan bermain bersama anak-anak lain yang sebaya, ada pula yang melihat pemandangan laut lepas keluar dek bersama orang tua atau kakaknya.

Tidur dengan matras yang digelar di lorong-lorong tangga kapal juga tidak menghentikan mereka dari tertidur pulas ketika jam malam sudah mulai larut.

KM Dobonsolo bergerak meninggalkan pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju pelabuhan Tanjung Emas di Semarang pada pukul 4 sore, namun mulai dari jam 9 pagi, para calon pemudik sudah mulai berdatangan.

Siti Nurhayati (37), yang membawa tiga orang anaknya, mengatakan bahwa ia sudah tiba di lokasi sejak jam 7 pagi agar bisa mendapatkan kamar untuk keluarganya.

Ia pun mengakui bahwa ketiga anaknya menikmati perjalanan mudik yang akan mereka lanjutkan ke Purwodadi itu.

"Enak naik kapal, pelayaran 14 jam tidak masalah karena kita tidur di kamar. Anak-anak senang, mereka berlari-lari main, daripada naik bus enakan naik kapal," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, dalam hal ini melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menyediakan sejumlah armada dalam program mudik gratis untuk mengantar penduduk Jakarta kembali ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Adapun Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) bekerja sama dengan PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT. PELNI) memberangkatkan KM Dobonsolo untuk mengangkut pemudik dengan rute Tanjung Priok Jakarta ke Tanjung Emas Semarang.

Menurut data Kementerian Perhubungan, total penumpang yang diangkut oleh KM Dobonsolo pada Rabu (21/6) mencapai 1.774 penumpang, sementara kendaraan roda dua yang ikut kapal tersebut tercatat mencapai 835 motor.

Humas PT. PELNI Akhmad Sujadi, ketika dihubungi via telepon di Jakarta, mengatakan bahwa KM Dobonsolo merupakan salah satu kapal laut yang digunakan untuk penugasan mudik gratis yang dilakukan oleh pemerintah.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa kapal ini khusus mengangkut pengendara kendaraan roda dua.

"Program ini memang bertujuan untuk mengalihkan pengguna sepeda motor dari jalan darat menjadi jalur laut untuk mencegah kecelakaan transportasi darat," jelasnya.

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017