Jakarta (ANTARA News) - Masjid Istiqlal, Jakarta telah menerima zakat fitrah pemberi zakat (muzaki) sebesar Rp400 juta dalam bentuk uang dan angka tersebut akan dapat bertambah seiring aktivitas gerai zakat yang masih melayani jamaah.

"Sampai pukul 14.00 WIB uang zakat fitrah diterima senilai kurang lebih Rp400 juta dalam bentuk uang," kata Kepala Bagian Protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam ketika ditemui di Jakarta, Sabtu.

Sembari membantu panitia/amil zakat fitrah, Abu mengatakan hampir 98 persen masyarakat memilih menunaikan zakat fitrah dalam bentuk uang tunai daripada membawa beras langsung.

Hal terpenting, kata dia, uang tersebut setara dengan nilai harga beras 3,5 liter atau 2,7 kilogram yang ditetapkan senilai Rp50 ribu.

Berdasarkan pantauan Antara, sejumlah pengunjung Istiqlal menunaikan zakat fitrah kepada amil secara bergantian. Panitia menyediakan gerai khusus untuk penerimaan zakat yaitu di pintu masuk Al Fatah, Masjid Istiqlal.

Sementara itu, nampak juga unsur masyarakat selaku penerima zakat (mustahik) fitrah yang silih ganti berdatangan mengambil beras zakat fitrah ke ruang pengambilan. Mereka berasal dari perorangan, lembaga sosial, masjid dan musholla.

Abu mengatakan para penerima dari lembaga yang mengambil zakat fitrah harus mengajukan proposal terlebih dahulu. Sementara dari unsur perorangan mereka berdatangan satu per satu mengambil hak selaku mustahik.

Pembagian per kepala, kata dia, adalah 4 kilogram beras per orang. Suasana pembagian terpantau lancar karena tidak ada antrian panjang.

Meski penerimaan zakat fitrah belum ditutup, Abu mengatakan pembagian beras dilakukan secara berangsur-angsur guna efektivitas kerja dari amil zakat fitrah.

Dia mengatakan panitia zakat fitrah Istiqlal terus membuka gerai untuk umum hingga terakhir Sabtu malam pukul 23.00 WIB dengan catatan pemerintah menetapkan 1 Syawal/Hari Idul Fitri jatuh pada Minggu, 25 Juni 2017. Hal berbeda jika Idul Fitri ditetapkan pada Senin, 26 Juni 2017 yang berarti penutupan penerimaan zakat adalah pada Minggu (25/6) malam.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017