Gorontalo (ANTARA News) - Warga Kabupaten maupun Kota di Provinsi Gorontalo merayakan Lebaran Ketupat, satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri, Minggu.

Pantauan ANTARA, di Desa Yosonegoro, dan Reksonegoro warga keturunan etnis Jawa Tondano dan Gorontalo beramai-ramai melakukan silaturahmi dan membuka lebar-lebar pintu rumah mereka bagi siapa saja yang datang untuk berkunjung dan merayakan Lebaran Ketupat.

Nartje Wahidji, salah seorang warga Desa yosonegoro mengatakan setiap lebaran Ketupat, ia selalu menjamu tamu dengan berbagai menu makanan khas.

"Kami selalu menyediakan makanan seperti opor ayam, sate, dodol dan nasi jaha bagi tamu, siapa saja boleh datang, baik keluarga maupun orang yang tidak kami kenal," ini sudah tradisi di tempat kami," ujarnya.

Menurutnya, tradisi lebaran ketupat dapat mempererat silaturahmi dengan teman, tetangga, keluarga maupun orang yang belum dikenal sekalipun.

Hal serupa dikatakan Sapria, warga Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo yang selalu merayakan Lebaran Ketupat dengan menggelar open house bagi siapa saja yang datang.

"Siapa saja boleh bertamu dan menikmati menu makanan khas Lebaran Ketupat, ini adalah bentuk dari kebersamaan dan juga saling berbagi yang ada di daerah kami," katanya.

Selain menggelar open house dan bersilaturahmi, Lebaran Ketupat di Gorontalo juga selalu diramaikan dengan berbagai jenis lomba tradisional yang digelar oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.

Kegiatan yang dilombakan yaitu panjat pinang, pukul bantal, tarik tambang, sepak bola mini serta dayung perahu.

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017