Cirebon (ANTARA News) - Para pembalap yang mengikuti etape II ajang Speedy Tour d'Indonesia 2008 Bandung-Cirebon sepanjang 133,2 kilometer mengeluhkan banyaknya lubang di jalan raya dan pengamanan jalur lintasan yang kurang optimal. Beberapa pembalap yang sempat ditemui ANTARA News di garis finis tepatnya di depan Balaikota Cirebon mengatakan, kondisi jalan sulit diprediksi karena saat melaju di jalan mulus bisa muncul lubang di tengah yang tidak bisa dihindari dan berakibat terlontar dari sepeda. "Awalnya saya sangat menikmati balapan ini, cukup menantang, tetapi di Kilometer 66 (sekitar Sumedang, red) pandangan ke depan tertutup mobil, lalu muncul lubang yang tidak bisa dihindari dan jatuh," kata Jooma Nanoka, pembalap dari Tim Nasional Jepang. Ia mengalami luka goresan cukup parah di lengan kiri akibat saat jatuh sempat terseret diatas aspal. Juara etape dua, Brad Hall asal Australia juga menganggap rute etape kedua cukup menantang, namun mengeluhkan masih banyak lubang di tengah lintasan dan padatnya kendaraan yang menganggu laju sepeda. "Saya menyadari panitia sudah bekerja keras mengamankan jalur, tetapi tetap saja masih ada kendaraan yang menghalangi lintasan. Kondisi jalan juga banyak yang belum mulus," katanya. Hal senada diungkapkan pembalap asal Indonesia , Rulli Ibnu, yang mengaku rintangan di perjalanan pada etape II ini cukup berat karena banyak terdapat dump truk besar yang masih tetap berjalan dan tidak mau menepi. "Selain jalan banyak yang masih berlubang, juga di beberapa titik arus lalu masih terlalu padat untuk lomba," katanya. Pada etape kedua ini, pembalap-pembalap asing mulai memperlihatkan keperkasaannya dengan menyapu bersih tiga tempat di podium juara. Pembalap Australia Brad Hall yang tergabung di tim Tineli Collosi Selandia Baru mencapai finish pertama dengan mencatat waktu tiga jam tujuh menit. Posisi kedua dan ketiga direbut dua pembalap dari tim Jazy Sports Beacon Filipina yakni Arnel Quirimit dan Merculio Ramos. Dengan keberhasilan mencapai finish pertama itu, Brad Hall yang pada etape pertama di Jakarta Minggu (23/11) menempati posisi kedua, kini berhak mengenakan Kaus Kuning untuk etape ketiga Selasa sebagai tanda pemimpin klasemen keseluruhan, menggeser pembalap Rusia Artemy Timofee dari tim Polygon Sweet Nice (PSN). Sementara itu pada kategori pembalap nasional, Kurniawan dari tim Benteng Muda Tangerang menjadi yang tercepat pada etape kedua mengungguli pembalap juara nasional etape pertama, Parno, dari tim Customs Cycling Club (CCC) yang kini harus puas di posisi kedua dan pembalap Bintang Kranggan Cycling Club (BKC) Nugroho Kisnanto. Etape ketiga Speedy Tour d`Indonesia yang akan digelar Selasa (25/11) akan menempuh jarak 187,7km dari Cirebon hingga Purwokerto dengan start di depan Balaikota Cirebon.*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008