Denpasar (ANTARA News) - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor dua, SBY-Boediono, menang mutlak berdasarkan penghitungan tetap di ibukota negara tetangga, Dili, Timor Timur, dengan perolehan suara 62,88 persen dari 2.132 WNI yang melaksanakan hak politiknya dalam Pemilu Presiden 2009, di Dili..

Ketua Kelompok Kerja Pemilu Luar Negeri (KKPLN) di Dili, Pastur Urbanus B Lolon, saat dihubungi dari Denpasar, Kamis, menyatakan, "Tingkat kesertaan WNI di sini cukup tinggi. 2.132 warga kita memilih di Dili dari 3.673 yang tercantum dalam DPT di negara ini, atau 81 persen dari jumlah itu mendatangi TPS sejak pagi. Kami membuat tiga TPS di dalam Kompleks Kedutaan Besar Indonesia di Dili."

Berdasarkan hasil penghitungan tetap seusai pencentangan di Dili saja, SBY-Boediono mendapat 62,88 persen (974 suara sah), Megawati-Prabowo mendapat 21,80 persen (338 suara sah), dan JK-Wiranto 15,30 persen (237 suara sah).

Angka-angka tetap di tiga TPS di Dili itu masih bisa berubah mengingat data dari 12 distrik lain di Timor Timur masih belum diterima.

Duta Besar Indonesia di Dili, Eddy Setiabudi, dan seluruh staf KBRI di Dili, di antaranya Kepala Konselor, Kiki T Kusprabowo, dan Kepala Fungsi Politik, Victor Sambuaga, kata Lolon, juga menyuarakan aspirasi politiknya di TPS di Dili itu.

Dalam pelaksanaan Pemilu Presiden 2009 di Timor Timur kali ini, proses pencentangan bagi WNI yang memiliki hak suara di 12 distrik selain Dili dilakukan melalui pos, dan pengembalian surat suara yang telah dicentang juga memakai jasa pos.

"Sementara perhitungan suara untuk distrik-distrik di luar Dili memakai metode 'pos antaran', baru akan dilaksanakan pada 11 Juli di KBRI Dili. Pengiriman terakhir untuk surat suara yang dicontreng dari distrik-distrik itu paling lambat dilakukan pada 10 Juli nanti. WNI tercantum dalam DPT di distrik-distrik itu sebanyak 1.541 orang," katanya.

Menurut dia, KKPLN di Dili telah memperbaiki sistem pelaksanaan pemilu kali ini dengan menggunakan pengalaman pada Pemilu Legislatif lalu. Pelaksanaan Pemilu Presiden 2009 di Dili juga mengambil perhatian pers setempat dan pengamanan Kompleks KBRI di Dili juga didukung oleh kepolisian negara itu.

Data yang diperoleh tentang DPT di Timor Timur, di Distrik Dili terdapat 2.132 orang pemilih, Distrik Manatuto (60 pemilih), Distrik Baucau (110 orang), Distrik Lautem (91 orang), Distrik Viqueque (42 orang), dan Distrik Aileu (sembilan orang).

Selain itu, di Distrik Ainaro terdapat 32 orang pemilih, Distrik Same (169 orang), Distrik Liquisa (182 orang), Distrik Ermera (56 orang), Distrik Bobonaro (207 orang), Distrik Suai (165 orang), dan Distrik Oekusi (418 orang).

Dalam pemutakhiran data pemilh di Timor Timur, seluruh anggota KKPLN dibantu para staf KBRI di Dili dan warga negara Indonesia di negara itu bahu-membahu sejak beberapa bulan lalu. Aktivitas sosialisasi sekaligus pemutakhiran data telah dilakukan di seluruh distrik secara simultan.

Kecuali di Dili sebagai ibukota negara, kebanyakan warga negara Indonesia yang tetap memegang identitas sebagai WNI, menetap di negara itu karena ikatan perkawinan dengan warga negara Timor Timur. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009