"Memang ada sedikit perubahan selama masa pandemi cuma tidak terlalu signifikan malah kita dapat customer baru sejak work from home karena banyak yang biasa belanja offline, mereka akhirnya belajar belanja online," kata Vice President Fashion Wanita Category Blibli, Desey Muharlina Bungsu dalam virtual conference Blibli, Selasa.
Desey mengatakan pandemi membawa tantangan tersendiri bagi industri fesyen di bulan Ramadan, sebab pada musim ini selalu identik dengan peningkatan bisnis.
Namun dengan adanya masa karantina, masyarakat yang biasanya berbelanja ke mal kini beralih dengan membeli online. Perubahan ini pun diprediksi oleh Blibli akan meningkatkan penjualan sebanyak dua kali lipat pada kategori fesyen dibanding dengan Ramadhan sebelumnya.
Menurut Desey penjualan kategori fesyen di Blibli bisa dibilang stabil. Namun masyarakat lebih mencari busana Lebaran yang juga bisa digunakan untuk menghadiri acara lain.
"Secara keseluruhan, performa brand tetap stabil, ada yang biasa aja di tahun lalu tapi di tahun ini lebih naik kayak daily wear, t-shirt. Tapi untuk busana muslim dan fesyen tetap dicari, tapi yang dicari tetap yang nyaman. Fesyen ini kan bukan hanya digunakan saat ini tapi juga untuk yang jangka panjang," jelas Desey.
Sementara itu, tahun ini Blibli menggandeng 12 label busana lokal ternama yang terbagi dalam sembilan koleksi modest wear dan tiga koleksi non-modest wear.
Untuk kategori modest wear terdiri dari Buttonscarves, Diario x Nagita Slavina, Kami., Iskanti, PuruKambera Apparel, Ria Miranda, Vivi Zubedi, ZytaDelia x Mega Iskanti, dan Zyta Delia Kartini. Sedangkan kategori non modest terdapat Calla the Label, Kala Studio, dan ATS the Label.
"Kami melihat bahwa pelanggan tetap ingin menghadirkan sentuhan kemeriahan saat Hari Raya dan Blibli pun ingin membuat perayaan tersebut selalu terasa spesial untuk membangkitkan mood semua orang," kata Desey.
Baca juga: Cari baju baru untuk lebaran? Cobalah tukar baju
Baca juga: Inspirasi gaya Idul Fitri, shalwar kameez ala Kate Middleton
Baca juga: Baju Lebaran tetap diburu meski pandemi
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020