Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore menguat menjauhi angka Rp10.000 per dolar, karena bursa regional terus membaik, akibat menguat bursa Wall Street.

Penguatan bursa Wall Street yang memicu bursa regional membaik mendorong pasar uang domestik khususnya rupiah menguat hingga menjauhi level Rp10.000 per dolar, kata ekonomi Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan di Jakarta, Senin.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp9.947-Rp9.955 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.985-Rp9.995 atau menguat 38 poin.

Fauzi Ichsan mengatakan, kenaikan rupiah pada sore ini lebih tinggi dibanding pagi yang menunjukkan bahwa permintaan rupiah makin besar.

Hal ini juga dipicu oleh minat pelaku asing yang makin tinggi untuk masuk ke pasar modal dengan menukarkan dolar ke rupiah untuk membeli saham, katanya.

Membaiknya pasar saham, lanjut dia, merupakan faktor utama yang mendorong pelaku membeli rupiah sehingga mata uang Indonesia menguat.

Korelasinya memang begitu kalau bursa saham membaik, maka pasar uang juga akan mengikutinya, ujarnya.

Menurut Fauzi, rupiah akan terus menguat hingga akhir tahun ini akan bisa mencapai angka Rp9.500 per dolar.

Meski pasar positip rupiah sampai pekan ini diperkirakan akan berkisar antara Rp9.950 sampai Rp10.050 per dolar, ucapnya.

Ia mengatakan, defisit anggaran Amerika Serikat yang cukup besar juga memberikan nilai positif terhadap rupiah, karena AS menginginkan mata uangnya melemah. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009