Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menginstruksikan para santri untuk menggalakkan bacaan doa "burdah" untuk menangkal virus flu babi (H1N1) yang mewabah luas di sejumlah pondok pesantren.

"Kalau bisa setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 23.00 WIB di pondok diadakan burdah," kata Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, Hasan Mutawakkil Alallah, di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, doa itu biasa dibaca kalangan santri zaman dulu ketika dilanda wabah penyakit seperti sekarang.

"Bacaannya pendek dibandingkan doa-doa lainnya. Dan, bacaan ini sudah sangat dikenal kalangan santri, sekarang perlu digalakkan," katanya.

Menurut dia, virus H1N1 yang banyak dialami kaum santri, seperti di Jombang, Probolinggo, Ponorogo, dan Surabaya bukan merupakan bentuk ancaman terhadap pondok pesantren.

"Jadi, tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Tapi, masyarakat dan kalangan santri, khususnya, tetap harus waspada," kata pengasuh Ponpes Zainul Hasan, Pajarakan, Probolinggo, yang sebelumnya beberapa santrinya dinyatakan suspect H1N1 tipe A.

Ia meminta bantuan pemerintah untuk membantu penanganan para santri yang diduga terjangkit virus tersebut.

"Kalau tidak parah, sebaiknya tidak perlu dibawa ke rumah sakit. Cukup dirawat di dalam pondok, biar petugas Dinas Kesehatan yang datang," katanya.

Selain itu, Mutawakkil meminta pemerintah memberikan penyuluhan mengenai wabah penyakit flu babi itu.

"Santri perlu tahu, bagaimana penularan dan penanganannya, meskipun risiko kematian pada penderita penyakit itu relatif kecil," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah pondok pesantren di Jatim tercatat sekitar tujuh ribu unit dengan jumlah santri masing-masing antara 500 hingga 14.000 orang.

Hingga saat ini ada tujuh santri pondok pesantren yang dinyatakan positif terkena H1N1 tipe A yang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus RSUD dr. Soetomo, Surabaya. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009