Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pariwisata sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 556/-Dispar/2020 tertanggal 24 Mei 2020 yang berisi agar objek wisata dan hotel untuk tutup sementara sampai wabah COVID-19 dinyatakan aman.
Salah seorang pengunjung, Deri (24) di Pandeglang, Rabu mengatakan, dirinya sengaja datang ke Pantai Carita dengan keluarganya untuk mengisi libur Lebaran.
Baca juga: Polisi lakukan penyekatan di jalur wisata Pantai Rancabuaya Garut
"Sengaja aja ke sini, ga tau ditutup atau enggak. Dapet info dari temen sih katanya masih buka. Makanya ke sini, dan masih buka," katanya.
Deri mengaku, tidak mengetahui terkait imbauan dari pemerintah daerah soal penutupan objek wisata pantai bagi pengunjung.
"Saya tidak tahu kalau ada penutupan tempat wisata, makanya saya tetap ke sini," kata dia.
Hal senada disampaikan pengunjung lainnya Rohmat (22), ia mengatakan, informasi yang disampaikan pemerintah simpang siur terkait masih dibuka atau ditutupnya objek wisata.
"Iya kan dari dulu juga rutinitas libur Lebaran ya ke sini (Carita). Tapi sempet denger juga ditutup, tapi lihat di medsos juga buka. Ya udah saya ke sini aja," kata dia.
Baca juga: Destinasi wisata di NTT dibuka untuk wisatawan mulai 15 Juni
Ia mengungkapkan, dengan adanya wabah virus corona saat ini ada sedikit cemas. Tetapi ia percaya, akan baik-baik saja dan menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Tuhan.
"Bismillah aja aman. Kita berdoa aja yang terbaik. Kan katanya panas dan air laut juga bisa jadi obat corona. Kita coba aja, ikhtiar namanya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama Pantai Pasir Putih, Hilma Fajarwati mengatakan, bahwa pihaknya baru saja mencoba membuka tempat usahanya pasca-Lebaran. Itu dikarenakan dirinya merasa terpaksa dengan adanya desakan dari para pedagang yang kerap berjualan di Pantai Pasir Putih.
"Kita sebenernya sih mendukung untuk tutup, kemarin kita masih tutup loh saat yang lain tetap buka. Tapi banyak pemilik warung di sini yang datang ke saya, minta agar dibuka aja. Karena mereka ga punya tempat mengais rezeki. Dengan berat hati sejujurnya, saya coba buka. Ini kita barusan bukanya juga," katanya.
Hilma menuturkan, jika imbauan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang masih belum tegas. Sehingga para pemilik objek wisata memilih untuk kembali membuka lokasi wisata tersebut.
"Khawatir sih, tapi ya gimana. Himbauan aja masih ga tegas. Percuma kita sendiri patuh tapi yang lain engga. Tetap aja kan yang patuh bisa turut terpapar juga sama yang ga patuh," katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, dengan dibukanya wisata tersebut pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan bagi para pengunjung yang datang ke tempatnya.
"Meski buka, kita tetap pake protokoler kesehatan. Kita cek suhu tubuh pengunjung, kita siapkan sejumlah tempat cuci tangan di beberapa titik. Dan kita juga minta agar pengunjung tetap lakukan social distancing dan pake masker saat datang ke sini," kata Hilma.***1***
Baca juga: Disbudpar Garut siapkan protokol kesehatan di tempat wisata
Baca juga: Padang Panjang akan buka kembali objek wisata usai PSBB
Baca juga: Wisata Kepulauan Togean belum dibuka untuk umum di momen Lebaran
Pewarta: Mulyana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020