Seoul (ANTARA) - Kematian tentara transgender pertama Korea Selatan, yang dibebastugaskan tahun lalu karena menjalani operasi penggantian kelamin, memicu seruan dari kelompok advokasi dan aktivis untuk perlindungan lebih baik dan pengakuan bagi warga transgender.

Byun Hui-su, 23, yang adalah seorang sersan kepala sebelum dibebastugaskan, ditemukan tewas oleh petugas kedaruratan di rumahnya di kota Cheongju, selatan Seoul, pada Rabu (3/3).

"Kematian Byun semakin bergema di masyarakat karena militer dan masyarakat ini menolak untuk mengakui perubahan tersebut," kata Rainbow Action Against Sexual-Minority Discrimination of Korea, sebuah asosiasi yang memayungi 40 kelompok minoritas seksual, dalam sebuah pernyataan.

Keberanian Byun untuk membuat pengakuan telah menginspirasi dan memberdayakan orang lain, kata kelompok itu.

Dia mengumumkan kepada publik ketika militer membebastugaskannya tahun lalu setelah ia menjalani operasi penggantian kelamin di Thailand. Byun juga melancarkan gugatan terhadap sejumlah pejabat senior.

"Saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa saya juga bisa menjadi salah satu tentara hebat yang melindungi negara ini," kata Byun pada saat itu, sambil menangis ketika dia menjelaskan keputusannya untuk menjalani operasi dan kemudian berselisih dengan militer.

Sebuah komentar awal dari militer, bahwa mereka tidak dalam posisi untuk mengatakan apa pun terkait "kabar kematian seorang warga sipil", menuai kecaman keras di media sosial. Lalu pada Kamis, seorang juru bicara menyampaikan belasungkawa resmi, menyebut kematian Byun sebagai kejadian yang "disayangkan".

Pejabat itu mengatakan, bagaimanapun, bahwa militer masih belum membahas secara rinci kebijakannya terhadap tentara transgender.

Kasus ini memicu perdebatan di komunitas LBGT Korea Selatan tentang bagaimana transgender anggota militer diperlakukan di negara tersebut, yang mengharuskan semua pria berbadan sehat untuk bertugas selama sekitar dua tahun.

Byun mengatakan dia masih berharap untuk bertugas di militer di masa depan.

Pesohor dunia hiburan Harisu, yang membuat sejarah sebagai selebritas transgender pertama Korea Selatan dan satu-satunya orang kedua yang secara hukum mengubah jenis kelaminnya di negara tersebut, berbagi belasungkawa di media sosial.

Kantor Amnesty International di Seoul memuji Byun karena mengerahkan keberanian untuk membela "dunia yang bebas dari diskriminasi dan kebencian."

Sumber: Reuters

Baca juga: Son Heung-min jalani wajib militer di Korsel bulan ini

Baca juga: Korea Selatan izinkan boyband K-pop tunda wajib militer

Baca juga: Korsel kerahkan militer di Seoul saat kasus COVID, kematian meningkat


 

Biden batalkan larangan militer transgender Trump

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021