Pekanbaru (ANTARA News) - Sedikitnya sebanyak 4.032 unit bus dari berbagai jenis angkutan mengantarkan penduduk di Provinsi Riau yang ingin melakukan perjalanan mudik untuk merayakan hari raya Idul Fitri 1431 H di kampung halaman.

"Pada musim mudik lebaran kali, terdapat 4.032 bus yang bisa dimanfaatkan oleh warga di Riau yang ingin melakukan perjalanan ke daerah masing-masing," ujar Ketua Penyelenggara Angkutan Lebaran Terpadu 2010 Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Indra Satria Lubis, di Pekanbaru, Jumat.

Ribuan unit armada bus itu, jelasnya, berasal dari 192 perusahaan angkutan darat yang telah menyatakan kesediaannya yang bisa membawa penumpang dengan kapasitas total sebanyak 91.392 jiwa.

Dengan rincian masih-masing jenis Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) lintas sebanyak 75 perusahaan, dengan jumlah armada sebanyak 1.686 unit dan jumlah tempat duduk yang tersedia bagi penumpang sebanyak 59.010 kursi.

Kemudian jenis AKAP yang berdomisili di Riau berjumlah 20 perusahaan, dengan 337 unit armada dan tempat duduk yang tersedia bagi 6.066 orang, lalu jenis Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) 73 perusahaan dengan jumlah 1.732 unit bus dan sanggup membawa 23.326 penumpang.

Selain itu terdapat juga jenis angkutan sewa sebanyak 16 perusahaan dengan jumlah bus 220 unit dan penumpang yang bisa dibawa 1.760 orang serta jenis angkutan pariwisata dengan delapan perusahaan yang memiliki 57 unit bus dengan jumlah kursi yang tersedia sebanyak 1.230 orang.

Sedangkan untuk arus mudik lebaran di Riau, begitu juga dengan lalu lintas bus angkutan mudik diperkirakan mulai berlangsung pada H-15 atau pada tanggal 26 Agustus 2010 hingga mencapai puncaknya H-2 atau 8 September 2010.

"Untuk angkutan moda transportasi yang melintasi jalan-jalan lintas di Riau, kami prediksi terjadi kenaikan sekitar 1,84 persen pada H-2. Karena itu kami telah membangun posko lalu lintas pada titik-titik rawan macet," jelasnya.

Data Dinas Perhubungan Provinsi Riau menyebutkan, kondis musim mudik lebaran pada tahun 2009 untuk angkutan darat dan jalan terjadi penurunan yang cukup drastis sebesar 57,88 persen atau menjadi 19.125 orang dari 45.413 orang di tahun 2008.
(ANT/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010