Tembilahan (ANTARA News) - Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Indragiri Hilir H Mukhtar T meminta petani sawah tidak melakukan alih fungsi areal lahan pertanian mereka menjadi lahan tanaman keras, seperti kebun sawit.

"Hendaknya petani tetap mempertahankan lahan pertanian mereka yang ada, sehingga beberapa kawasan sentra penghasil beras di Indragiri Hilir tetap dapat dipertahankan," katanya kepada ANTARA, Kamis.

Dia melanjutkan, upaya mempertahankan lahan pertanian ini untuk mendukung program ketahanan pangan yang telah dicanangkan Pemerintah Provinsi Riau, yakni Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM).

"Kita ingin mempertahankan Indragiri Hilir sebagai salah satu sentra penghasil beras di Provinsi Riau," tegasnya.

Menurut Mukhtar, beras masih merupakan komoditi strategis bagi setiap daerah karena menjadi cadangan pangan utama terutama menghadapi bencana.

Agar para petani tetap mempertahankan lahan pertanian dan tetap menekuni pengolahan lahan pertanian, maka pemerintah terus memberikan berbagai pelatihan dan bimbingan bagi petani, dalam upaya peningkatan inovasi dan penghasilan petani.

"Kita terus berikan bimbingan dan pelatihan oleh petugas di lapangan kepada para petani. Serta memberikan berbagai insentif bagi petani, sehingga mereka tetap mempertahankan lahan pertanian," tandas Mukhtar.

Ia yakin dengan varietas unggul dan pemupukan sistem organik yang sekarang berkembang pesat maka produktifitas padi akan semakin meningkat dan pendapatan petani padi juga bisa lebih baik dibanding dengan petani kebun.

"Apalagi harga beras cenderung naik, sehingga pendapatan petani padi bisa lebih terjamin di masa depan," katanya. (ANT-027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010