Pangkalpinang (ANTARA News) - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC) Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkessos) Provinsi Bangka Belitung (Babel) butuh bantuan pihak swasta, karena keterbatasan dana operasional yang dimiliki.

"Kami tidak bisa hanya mengandalkan anggaran dinas untuk menutupi kekurangan biaya operasional itu," kata Kepala Dinkessos Babel, Sahirman Jumli di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan, kondisi RPTC saat ini belum memadai, masih membutuhkan banyak tambahan ruangan dan fasilitas agar dapat berfungsi maksimal.

"Kami membutuhkan bantuan swasta untuk menuntaskan penyakit masyarakat yang ada di Trauma Centre, karena tempat itu merupakan penampungan masyarakat yang terlantar seperti gelandang dan pengemis," ujarnya.

Jika sarana dan prasarana yang ada seperti saat ini, penanganan yang diberikan petugas kurang maksimal.

Ia menambahkan, gejala sosial merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat bukan pemerintah saja, termasuk perusahaan.

"Kami mengharapkan kalangan perusahaan dapat membantu dan menjalin kerjasama dengan pihak UPTD Pemprov Babel, sehingga tidak ada lagi masyarakat di provinsi itu yang terkena penyakit sosial yang tidak tertampung di tempat itu," ujarnya.

Ia mengatakan, penghuni Rumah Trauma Centre itu merupakan orang-orang yang tidak mampu dan memerlukan bantuan orang lain, bukan hanya dari pemerintah saja tapi juga dari swasta dan kalangan lainnya.

Dinkessos sendiri sudah mengusulkan untuk membangun penambahan fasilitas RPTC dengan sarana dan prasarananya, namun belum disetujui oleh DPRD Babel.

"Masih banyak yang kami butuhkan seperti asrama, gedung serba guna, ruang keterampilan dan perpustakaan dan kami sudah mengusulkan, namun belum disetujui DPRD," katanya.  (ANT-147/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010