Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Dua orang perwakilan Sarjana Pendamping Desa Kabupaten Kubu Raya mengikuti pelatihan pendidikan kewirausahaan bersama 17 pastor dari berbagai daerah di Indonesia yang digelar oleh Sekolah Tinggi Pastoral Santo Agustinus.

"Kegiatan pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan oleh STP Santo Agustinus ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan penguatan serta tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para peserta supaya dapat lebih memahami dan mengerti, bagaimana sesungguhnya konsep Entrepreneurship itu," kata salah seorang perwakilan Sarjana Pendamping Desa (SPD) Kabupaten Kubu Raya, Musa, di Sungai Raya, Senin.

Menurutnya, pemahaman konsep kewirausahaan atau entrepreneurship tidak hanya bisa diterapkan dalam bisnis saja.

Namun, lanjutnya, juga dapat diterapkan dan digunakan di kalangan akademisi, pemerintah, dan sosial masyarakat.

Sebab, kata dia, konsep entrepreneurship sejati adalah menambah nilai suatu barang dari sesuatu yang tidak berharga atau bernilai dengan melakukan Inovasi, baik terhadap proses, produk, dan pemasaran.

Dia berharap konsep entrepreneurship itu dapat dimulai dari diri sendiri dan kemudian disosialisasikan kepada masyarakat desa, untuk dilakukan dan diterapkan di desa pendampingan.

Ia menambahkan, dengan disosialisasikan dan diterapkannya tentang konsep entrepreneurship di desa, setidaknya akan dapat membantu desa tersebut keluar dari pengangguran dan kemiskinan.

"Tentu hal tersebut tidaklah semudah yang kita bayangkan, dan ini perlu ada proses panjang yang perlu dilalui," harapnya.

Dia juga mengatakan, kegiatan pelatihan tersebut merupakan rangkaian dari jadwal kegiatan peresmian Entrepreneurship Widya Pratama yang diperuntukkan bagi sejumlah dosen, mahasiswa pastoral. Pelaksanaannya dimulai dari tanggal, 30 September hingga 10 Oktober.

Dalam pelatihan itu, STP Santo Agustinus menghadirkan para nara sumber dari Grup Ciputra, Bank Indonesia (BI), BNI `46, BRI, CU Pancur Kasih, dan yang selebihnya diisi dengan materi Enterpreneurship Widya Pratama. (ANT-171/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010