Kabul (ANTARA News) - Afghanistan telah memulai pembubaran perusahaan keamanan swasta di negara itu, dengan menutup delapan perusahaan Afghanistan dan asing serta menyita senjata mereka, demikian menurut juru bicara Presiden Hamid Karzai, Waheed Omer, Minggu.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengeluarkan surat keputusan pada Agustus lalu yang meminta semua perusahaan keamanan swasta dibubarkan dalam empat bulan, bagian dari rencana ambisius pemerintah untuk mengambil alih semua tanggung jawab keamanan mulai 2014, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Karzai yang kritis terhadap perusahaan-perusahaan itu, mengatakan mereka bertanggung jawab atas sejumlah kejadian yang mengerikan. Banyak warga Afghanistan melihat mereka beroperasi tanpa hukuman, dan mereka dituduh melakukan serangkaian pembunuhan, kejahatan dan skandal tapi jarang dihukum.

"Kementerian dalam negeri hari ini, dalam pertemuan keamanan nasional, mengumumkan pembubaran delapan perusahaan keamanan swasta. Proses pembubaran itu ... berlangsung sangat baik," kata Omer dalam konferensi pers.

Omer menerangkan, hanya operasi-operasi yang melibatkan pelatihan pasukan keamanan Afghanistan atau melindungi tempat-tempat organisasi internasional yang akan diperbolehkan untuk terus berjalan.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan memperebutkan kontrak senilai miliran dolar dan mempekerjakan sebanyak 40.000 penjaga bersenjata, sebagian besar warga Afghanistan, tapi mencakup juga orang asing.

Beberapa dari mereka akan melatih pasukan keamanan Afghanistan dan juga digunakan utuk mengawal konvoi, menjaga kedutaan besar dan kepentingan lainnya yang sebagian besar Barat.

"Kami ingin dapat pada satu titik untuk memberikan keamanan pada kedutaan besar dan organisasi internasional, dan kami ingin berada pada posisi tempat kami tidak akan lagi membutuhkan perusahaan keamanan untuk melatih pasukan keamanan kami," kata Omer.

"Tapi hingga itu terjadi, hal itu tidak menjadi pusat program ini."

Di antara kedelapan perusahaan yang terkena pertama-tama adalah perusahaan Amerika Serikat Xe Services, yang dulu dikenal sebagai Blackwater, jelas Omer.

Blackwater tidak dapat dihubungi dengan segera untuk dimintai komentarnya.

Reputasi Blackwater di Irak telah rusak sebagian besar karena insiden pada 2007 ketika penjaga-penjaga keamanannya terlibat dalam penembakan yang membuat 14 warga sipil tewas.

Blackwater sejak itu mengubah namanya menjadi Xe dan memiliki beberapa kontrak di Afghanistan.

Pada Januari, dua penjaga keamanan AS yang bekerja pada perusahaan Paravant LLC, bagian dari Xe, ditangkap di Afghanistan, dituduh membunuh dua warga Afghanistan di Kabul dan melukai orang ketiga.

Sedikitnya dua perusahaan internasional lainnya -- White Eagle Security Sevices dan Four Horsemen International -- juga termasuk di antara kelompok pertama perusahaan yang ditutup itu, kata Omer.
(ANT/A024)
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010