Palembang (ANTARA News) - Siswa-siswi SMP dari tujuh provinsi berlomba merakit dan meluncurkan roket dalam Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) 2010 yang digelar di lapangan Universitas Sriwijaya, Palembang, Selasa.

Para siswa peserta KRAN 2010 yang diselenggarakan Pusat Peraga Iptek Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) itu berjumlah 38 peserta dari 10 kabupaten atau kota, dari tujuh provinsi.

Para siswa yang sebelumnya merupakan para pemenang kompetisi roket air di daerahnya itu diberi waktu merakit roket selama dua jam sejak Selasa pagi pukul 08.00 sampai 10.00 WIB.

Masing-masing mereka dibekali dua botol bekas softdrink 1.500 ml, sejenis pemberat (plastisin), infraboard sebagai bahan sayap dan ekor, double tape, mistar, cutter, spidol, styroform, karton, lem, dan sambungan (nozzle).

Para siswa memulai dengan memotong botol dan infraboard serta menyambung-nyambungnya menjadi berbentuk roket, kemudian ditimbang.

Roket-roket yang telah selesai dirakit itu lalu diisi air sebagai bahan bakar dalam perbandingan tertentu dan dipasang di launcher yang telah disiapkan.

Lalu kemudian para peserta memompakan angin ke roket tersebut melalui kompresor.

Roket akan meluncur terbang ketika tombol ditekan dan jatuh menukik ke area yang telah ditentukan sejauh 60 meter dari garis launcher.

"Roket terbaik adalah yang mampu masuk ke zona yang digariskan dan paling mendekati bendera merah di titik tengah lingkaran," kata Ketua Panitia KRAN 2010, Awaluddin..

Sementara itu, Deputi bidang Kelembagaan Iptek Prof. Dr. Ir. Benyamin Lakitan di sela Kompetisi Roket Air Nasional 2010 tersebut mengatakan, kompetisi merakit dan meluncurkan roket air itu dipilih karena sangat menarik bagi siswa sehingga bisa memicu mereka mencintai sains.

"Meskipun kita melihat roket aslinya rumit dan di dalamnya penuh komponen canggih, ternyata prinsipnya sederhana. Bahkan bisa dibuat dari botol plastik bekas minuman dan air sebagai bahan bakar," katanya.

Dikatakan Benyamin, pemenangnya akan dikirim ke kompetisi roket air internasional di Melbourne Australia pada November 2010 ini.
(D009/A011)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010