Medan (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan bahwa kepolisian berhasil menemukan satu lagi anggota kawanan perampok bersenjata api yang melarikan diri ke kawasan perbukitan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

"Satu lagi ditemukan dalam keadaan tewas," kata Kapolri dalam acara penyerahan santunan untuk keluarga empat anggota Polri yang tewas dalam perampokan Bank CIMB Niaga dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak di Mapolda Sumut, di Medan, Rabu.

Usai acara, Kapolri menyatakan, mayat yang ditemukan itu dapat dipastikan sebagai anggota kawanan perampok bersenjata api yang melarikan diri ke kawasan perbukitan Dolok Masihul.

Namun, mantan Kabareskrim Polri itu tidak menyebutkan kronologis penyergapan terhadap anggota kawanan perampok bersenjata api yang tewas tersebut.

Keterangan yang didapatkan di Dolok Masihul, mayat yang diduga anggota kawanan perampok bersenjata api itu, ditemukan masyarakat mengapung di sungai yang berada sekitar 300 meter dari Mapolsek Dolok Masihul.

Mayat itu ditemukan pertama kali oleh salah seorang warga yang memancing di sungai tersebut, dan langsung melaporkannya kepada petugas kepolisian setempat, termasuk anggota Satuan Brimob Polda Sumut yang masih berada di lokasi.

Setelah dibawa ke daratan, kondisi tubuh mayat yang ditemukan itu mulai membusuk dan tangan kanannya terputus hingga pergelangan.

Dari KTP yang ditemukan dalam dompet mayat itu tercantum nama Muhammad Yusuf, lahir di Belawan pada 25 Mei 1982 serta memiliki ciri-ciri berbadan tegap dan memiliki tinggi badan sekitar 170 centimeter.

Disebabkan telah mulai membusuk, diperkirakan mayat tersebut telah mengapung di sungai yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penyergapan sekitar dua hari.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno menyatakan, pihaknya telah menanggani sembilan anggota kawanan perampok bersenjata api, dimana enam di antaranya tewas ditembak dalam penyergapan di kawasan perbukitan Dolok Masihul.

Anggota kawanan perampok bersenjata api yang hidup tersebut, diketahui bernama Dedi, Abdul Gani Siregar dan M. Khoir alias Butong.

Sedangkan enam anggota kawanan perampok bersenjata yang tewas adalah Alex, Taufik Hidayat, Zulkarnain, Fauzi Sahputra yang ditembak pada 2 Oktober serta Dedi dan Rahmat pada 3 Oktober 2010.

Dalam penyergapan tersebut, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu pucuk AK 47, dua pucuk M16, dua pucuk pistol jenis FN, 700 butir amunisi dan empat magasin.

(I023/C004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010