Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Usman menyatakan dukungannya terhadap program pemanfaatan jerami sebagai pupuk organik yang dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten itu.

"Dengan pemanfaatan jerami sebagai pupuk, selain dapat menekan gas emisi jika jerami tidak dibakar, para petani juga akan lebih hemat dalam pembelian pupuk," katanya, Kamis.

Menurut Usman, untuk proses pembuatannya, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kubu Raya telah menginstruksikan kepada kelompok tani maupun Gapoktan untuk mengkonsultasikan hal ini kepada para penyuluh di masing-masing tempat.

"Cara pembuatannya tidak terlalu sulit, karena tumpukan jerami tinggal diberi bakteri buatan yang bekerja mempercepat pembusukan jerami. Bahannya banyak tersedia di pasaran, bahkan petani bisa buat sendiri," tutur Usman.

Makanya anjuran ini disampaikan Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya, ketika mendengar laporan dari beberapa perwakilan petani, saat musim tanam tiba, mereka cenderung kekurangan stok pupuk urea.

"Pupuk kompos jauh lebih ekonomis dan lebih bersahabat dengan tanah. Berbeda dengan pupuk urea, memang saat pemupukan tanah menjadi subur, tapi unsur hara tanah dalam beberapa kurun waktu akan mengalami kerusakan," katanya.

Di sisi lain, Usman mengatakan pembuatan pupuk organik tersebut jauh lebih ramah lingkungan dan mencegah pemanasan global. Karena selama ini para petani terus di tuding ketika musim kabut atau asap tebal tiba.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Suharjo mengatakan Pemanfaatan jerami yang terdiri dari batang padi dan daun padi menjadi kompos diyakini membantu menekan emisi karbon, dan menyuburkan lahan pertanian.

"Kita mengimbau kepada petani untuk tidak membakar jerami, tetapi diupayakan untuk dijadikan pupuk kompos (pupuk organik buatan) berbahan baku dari alam itu," pinta Suharjo.

Menurut Suharjo, pembakaran jerami justru akan menghancurkan sebagian bahan organiknya yang cukup bagus untuk dijadikan pupuk kompos. "Jerami sangat bagus dijadikan kompos buatan, karena pada jerami mengandung bahan-bahan organik yang dapat menyuburkan lahan," katanya.

Dikatakannya, luas lahan pertanian di Kubu Raya sebesar 12500 hektar sehingga jika menggunakan pupuk dari jerami maka para petani akan menghemat 50 persen pupuk yang dibuat pabrik atau urea.

"Apalagi kalau sering diberi urea, maka tanah akan menjadi gersang. Sehingga lebih baik menggunakan pupuk dari jerami. Selain hemat, juga dapat mengurangi emisi karbon," tuturnya. (ANT-171/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010