Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menetapkan kampung siaga bencana gempa dan tsunami sehingga ketika terjadi bencana warga langsung bisa mengevakuasi sendiri.

"Kampung siaga bencana sebagai lokasi contoh guna memberikan stimulan saat bencana seperti gempa dan tsunami terjadi di daerah tersebut, sehingga masyarakat dapat memberikan tindakan penyelamatan diri jika bencana terjadi," kata Bupati Lampung Barat, Mukhlis Basri, di Liwa, Lampung Barat, Selasa.

Dia mengatakan, simulasi bencana yang diberikan pada masyarakat sebagai langkah pemahaman terhadap tindakan saat terjadi bencana, sehingga dampak bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa begitu besar.

Dia menjelaskan, Lampung Barat sebagai lumbung bencana di Provinsi Lampung, sehingga simulasi evakulasi sangat berarti bagi masyarakat.

"Dengan julukan sebagai market bencana, ini sebagai pemicu kami untuk terus memberikan arahan pada masyarakat terkait penyelamatan saat bencana tersebut terjadi, bahkan rute yang harus dilalui masyarakat pun telah kita berikan, sehingga sewaktu waktu musibah itu datang masyarakat dapat langsung mempraktikkannya," kata dia.

Pekon (Desa) Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan, Lampung Barat, merupakan satu-satunya desa yang terpilih menjadi lokasi Kampung Siaga Bencana (KSB) di Provinsi Lampung.

Ditetapkannya Pekon Tenumbang sebagai lokasi kampung siaga bencana di Provinsi Lampung, oleh Kementerian Sosial RI, karena di wilayah tersebut memang cocok dijadikan tempat sebagai simulasi evakulasi bencana tsunami, karena letaknya berada di dekat area pantai.

Simulasi itu merupakan bentuk dukungan dan partisipasi warga sebab program tersebut dijalankan oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat.

Antisipasi terhadap dampak bencana alam yang dilaksanakan guna memberikan informasi yang akurat terhadap masyarakat, terkait penyelamatan, bahkan sekitar 300 warga telah mengikuti simulasi bencana tsunami.

Simulasi tersebut disambut antusiasme oleh masyarakat, pasalnya daerah yang berdekatan dengan pantai dan potensi terjadinya bencana tsunami sangat besar, sehingga simulasi benar-benar dijalankan dengan baik oleh masyarakat.

"Saya berharap dari simulasi dan informasi yang diberikan petugas dapat dicerna masyarakat, sehingga sebagai bekal masyarakat untuk menyelamatkan diri," kata Bupati Lampung Barat itu. (ANT-049/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010