Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Cabang Pelabuhan Bakauheni, Zailis Anas, di Bakauheni Kamis mengatakan, selain tengah diperbaikinya dua dermaga penumpukan juga dipicu meningkatnya volume kendaraan dari Sumatera yang hendak ke Jawa.
Sekarang ASDP hanya mengoperasikan dermaga satu, dermaga tiga, dan plengsengan--yang khusus untuk kapal roll on roll off ukuran kecil--yang dapat difungsikan secara maksimal.
Bukan saja di Pelabuhan Bakauheni, perbaikan dermaga juga sedang dilakukan di Pelabuhan Merak untuk menyesuaikan dengan dermaga Pelabuhan Bakauheni.
Zailis Anas mengaku, tetap memprioritaskan penyeberangan truk pengangkut sembako yang sebagian telah menyeberang sejak pagi hari karena rentan membusuk.
"Kalau sampai membusuk kami yang akan ditegur oleh Kementerian Perdagangan nantinya,"kata Zailis.
Salah satu sopir truk di Pelabuhan Bakauheni, Indrawan, mengaku, telah tertahan di Pelabuhan Bakauheni sejak Rabu (13/10) sore hingga Kamis (14/10) sore hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak.
Dia mengatakan, akibat tertahan tersebut biaya operasional yang dikeluarkan untuk awak truk lebih besar.
"Perusahaan tidak menanggung biaya itu, yang mereka tahu hanya barang pesanan harus sampai secepatnya sesuai dengan jadwal," kata sopir truk dari Medan Sumatera Utara itu.
Dia mengaku, telah melakukan perjalanan dari Medan selama lima hari ditambah dengan tertahan di Pelabuhan Bakauheni yang mengangkut berupa paket untuk mensuplai sejumlah toko serba ada di Surabaya Jawa Timur.
Dia menambahkan pihak ASDP seharusnya berupaya semaksimal mungkin untuk melayani penyebarangan satu-satunya tersebut karena selain memperlambat perjalanan kendaraan juga menambah beban biaya yang dikeluarkan sopir sementara keluarga menunggu dirumah dengan membawa hasil.
Berdasarkan pemantauan truk menumpuk memenuhi di Pelabuhan Bakauheni Lampung hendak menyeberang, sementara arus truk yang tiba dari Pelabuhan Merak masih tampak lancar menuju jalan lintas Sumatera.
(ANT-048/S006/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
