Seoul (ANTARA News) - Sejumlah kelompok sipil Korea Selatan (Korsel) berencana akan berunjuk rasa sebelum dan selama pertemuan G20 bulan depan meski keamanan ketat sudah disiapkan, kata polisi pada Jumat.

Polisi sudah dalam siaga tinggi karena persiapan negara untuk menerima kunjungan Presiden AS Barack Obama dan sejumlah pemimpin dari kelompok G20 pada pertemuan 11-12 November di Seoul bagian selatan.

Korsel melihat forum tersebut sebagai penampilan terbesar di hadapan dunia semenjak Olimpiade Seoul pada 1988.

Namun 81 kelompok buruh dan sipil telah meluncurkan organisasi unjuk rasa payung bulan lalu untuk menggelar serangkaian unjuk rasa terhadap pertemuan tingkat tinggi tersebut. Kelompok sipil lain juga berencana untuk melakukan unjuk rasa berlainan.

Ratusan warga di daerah kotor terisolasi dekat dengan lokasi acara akan mengadakan unjuk rasa pada 4 November melawan pembangunan, kata polisi.

Mereka telah membangun tiang pengawas setinggi 12 meter, berjanji untuk meneruskan perlawanannya hingga pertemuan tingkat tinggi.

Banyak keluarga yang pernah terlibat wajib militer oleh Jepang saat Perang Dunia Kedua berencana untuk menggelar unjuk rasa damai, mendesak Amerika Serikat dan Jepang untuk membentuk hukum khusus mengkompensasi para korban perang.

"Tidak ada hukum untuk melarang unjuk rasa damai yang terdaftar, tetapi kami akan menghentikan segala tindakan ilegal atau kekerasan, terutama di dekat lokasi acara," kata seorang pejabat polisi yang bertanggung jawab atas keamanan G20 kepada AFP.

Polisi telah menyiapkan langkah keamanannya termasuk membentengi lokasi dengan pagar setinggi 2,2 meter. Mereka juga telah membentuk unit khusus guna melindungi para pemimpin G20.

Berdasarkan hukum yang sekarang berlaku, orang yang ingin melakukan unjuk rasa jalanan harus memiliki izin terlebih dahulu dari polisi.

Tetapi satu hukum khusus mulai berlaku pada bulan ini, memberikan kuasa lebih pada polisi untuk membubarkan unjuk rasa di dekat lokasi pertemuan dan hotel yang ditetapkan untuk para pengunjung.

Sekitar 30.000 petugas kepolisian ditambah 20.000 polisi anti-huru-hara diperkirakan bertugas menjaga selama dua hari pertemuan tinggi dua tersebut, kata kantor berita Yonhap.(*)

AFP/KR-IFB/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010