Jakarta (ANTARA) - Film adaptasi musikal Broadway “Dear Evan Hansen” garapan sutradara Stephen Chbosky hanya berhasil menduduki peringkat kedua box office pada akhir pekan debutnya di bioskop, kalah oleh “Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings” yang mempertahankan posisinya di puncak box office.

Drama musikal “Dear Evan Hansen” menjadi hit di panggung Broadway, namun film dari pertunjukan tersebut kurang menarik perhatian penonton bioskop.

Meski begitu, “Dear Evan Hansen” berhasil meraup sekitar 7,5 juta dolar AS (Rp106,9 miliar) dari 3.364 bioskop, menurut perkiraan studio Universal Pictures pada Minggu.

Tanggapan kritikus terhadap film ini kurang dari terkesan, penonton pada akhir pekan ini adalah para penggemar dan memberikannya nilai “A-” di CinemaScore. Perempuan membentuk sekitar 62 persen dari penonton menurut jajak pendapat.
 
“Kami sangat bangga dengan 'Dear Evan Hansen' dan segala sesuatu tentangnya. Dengan film yang luar biasa dan skor penonton yang luar biasa, kami pikir itu akan mengarah pada pencapaian yang lebih baik dari biasanya di box office domestik,” kata kepala distribusi Universal Jim Orr, dikutip dari laporan Associated Press pada Senin.

Baca juga: "Dear Evan Hansen" pukau karpet merah festival film Toronto

Baca juga: "Shang-Chi" kuasai box office untuk akhir pekan ketiga berturut-turut


Disutradarai oleh Stephen Chbosky dan ditulis oleh Steven Levenson, “Dear Evan Hansen” berkisah tentang seorang pelajar di sekolah menengah yang memiliki gangguan kecemasan sosial.

Terlepas dari kesuksesan di Broadway dan pemain bertabur bintang termasuk Julianne Moore dan Amy Adams, banyak yang mengkritik casting film “Dear Evan Hansen” di media sosial sejak pemutaran perdana di Festival Film Internasional Toronto awal bulan ini. Fakta bahwa aktor Ben Platt yang berusia 27 tahun dinilai kurang tepat memerankan karakter seorang remaja berusia belasan tahun.

“Film adaptasi drama musikal selalu memiliki hasil yang beragam di box office. Sangat sulit untuk menentukan dan memproyeksikan apa yang mungkin diperoleh pada akhir pekan debutnya, terutama di pasar ini,” kata analis media senior untuk Comscore, Paul Dergarabedian.

Sementara itu, “Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings” berhasil mempertahankan posisi pertamanya di box office dengan menambahkan 13,3 juta dolar AS (Rp189,5 miliar) penjualan tiket di Amerika Utara, sehingga total domestiknya menjadi 196,5 juta dolar AS (Rp2,8 triliun).

“Shang-Chi” telah menduduki puncak box office selama empat akhir pekan berturut-turut, bahkan mampu melampaui “Black Widow” untuk menghasilkan keuntungan tertinggi di Amerika Utara pada masa pandemi.

Selain “Shang-Chi” dan “Dear Evan Hansen”, posisi ketiga pada akhir pekan ini adalah “Free Guy” yang telah diputar di bioskop selama tujuh pekan dan posisi keempat jatuh kepada film “Candyman”.

Diperkirakan blockbuster yang lebih besar akan mewarnai bioskop Amerika Utara mulai Oktober melalui sekuel “Venom” yang rilis pada Jumat mendatang. Selain itu, ada film James Bond “No Time to Die” menyusul pada 8 Oktober dan “Dune” pada 22 Oktober.

“Ini adalah pepatah ketenangan sebelum badai. Oktober tampaknya menjadi salah satu bulan terbesar tahun ini di box office. Ini akan menjadi seperti musim panas di bulan Oktober di bioskop,” kata Dergarabedian.

Baca juga: "Dune" rajai box office internasional

Baca juga: "Hostage" duduki box office Korea Selatan geser "Sinkhole"

Baca juga: Jeblok, "Suicide Squad" cuma raih 26,5 juta dolar AS di box office

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021