Jakarta (ANTARA) - Wilayah Jakarta Utara masih berpotensi menghadapi dua kali kenaikan air laut (rob) tertinggi pada Kamis (9/12) dan Sabtu (11/12) mendatang.

Untuk itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim meny
arankan agar kesiagaan alat dan pasukan serta pengawasan terus dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Setelah hari Minggu (5/12) kemarin rob sempat tinggi, kita masih akan menghadapi dua waktu tinggi, yakni pada Kamis besok dan Sabtu (11/12)," ujar Ali dalam rapat antisipasi musim hujan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) di Kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Selasa.

Unit Kerja Pemerintah Daerah (UKPD) terkait seperti BPBD,  Suku Dinas Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Damkar diimbau untuk selalu melakukan pengawasan. "Kami juga meminta bantuan tiga pilar untuk membantu dari segi keamanan," katanya.


Ali berharap seluruh keperluan masyarakat yang terkena dampak rob tersedia dan tidak ada korban jiwa akibat banjir rob di Jakarta Utara. "Yang terpenting masyarakat terfasilitasi. Meskipun tidak ada pengungsian, segala macam bantuan yang ditawarkan langsung diberikan kepada masyarakat," katanya.

Selain itu, Ali memastikan pompa permanen (stasioner), pompa bergerak (mobile) dan pompa apung di lokasi rob telah difungsikan secara maksimal.

Baca juga: Warga terdampak rob bakal direlokasi ke rusun
Baca juga: Warga pesisir Jakarta Utara diimbau waspadai rob pada 2-9 Desember
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Selasa (7/12/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)

Suku Dinas (Sudin) SDA Kota Jakarta Utara juga melakukan pemantauan udara secara rutin setiap 30 menit di Pintu Air Marina dan Kali Asin. Selain itu membuat tanggul-tanggul karung pasir di sejumlah titik, seperti di Jalan RE Martadinata, di sekitar Muara Baru dan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Begitu pun penyiagaan petugas lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga dilakukan untuk proses evakuasi, bantuan sosial, menyiapkan sampah usai rob, hingga pengaturan lalu lintas selalu disiagakan dengan berkoordinasi bersama camat setempat agar aktivitas warga tetap berjalan.

“Jangan pernah lengah dan harus tetap waspada. Setelah air surut segera dilakukan perbaikan saluran agar aliran udara lancar menuju laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah 'mangkok' (cekungan) akan kita fungsikan pompa," kata Ali.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021