Saat ini rasanya lebih ‘los’ bebasJakarta (ANTARA) - Masyarakat kini merasa leluasa melakukan ziarah jelang Ramadhan tahun 2022 karena pemerintah telah melonggarkan warga untuk beraktivitas meski masih dalam suasana pandemi COVID-19.
“Saat ini rasanya lebih ‘los’ bebas karena tahun lalu kami tidak bisa mengunjungi makam, karena adanya larangan,” kata salah satu peziarah Titik Indrawati ditemui di kawasan makam COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur Kalideres, Jakarta, Jumat.
Pada masa ziarah jelang Idul Fitri tahun 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat melarang masyarakatnya untuk ziarah kubur sementara waktu guna menekan penularan COVID-19.
Titik menceritakan pada tahun lalu, dirinya beserta rombongan keluarga tak dapat berziarah, lantaran gerbang makam ditutup sementara waktu untuk mengikuti kebijakan pemerintah setempat.
“Dulu sedih sekali ya, karena sudah sampai Tegal Alur, tetapi mau tidak mau harus putar balik lagi ke rumah di Tanjung Priok,” ujar dia.
Baca juga: Warga padati TPU Pondok Kelapa berziarah menjelang Ramadhan
Baca juga: Jelang Ramadhan di Pontianak, warga ziarah kubur
Titik mengatakan ziarah makam telah menjadi kebiasaan keluarganya menjelang puasa Ramadhan dan Idul Fitri.
Namun situasi pandemi COVID-19 di Indonesia, terutama Jakarta sebagai episentrum kasus, sempat menghalangi kesempatan untuk berziarah.
Ziarah ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mengurus makam anggota keluarganya yang telah meninggal akibat COVID-19.
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres Jakarta Barat tetap melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 dengan membagikan masker kepada para pelaku ziarah jelang bulan Ramadhan.
Kepala Satuan Pelaksana TPU Tegal Alur Wawin Wahyudi mengatakan puncak ziarah Ramadhan tahun ini telah berlangsung pada Minggu (27/3), dan kebanyakan merupakan peziarah yang berasal dari luar kota Jakarta.
Adapun selain pembagian masker, Wawin mengatakan TPU Tegal Alur juga menyediakan sarana cuci tangan di gerbang makam seluar 58 hektar
Baca juga: Pekuburan Islam di Mamuju dipadati peziarah
Baca juga: Tradisi baik jelang Ramadhan perlu dilestarikan
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022